Sejak Diresmikan, Bandara Kualanamu Dua Kali Diterpa Masalah

Sebarkan:
DELISERDANG - Sejak diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 6 tahun yang lalu, Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara, mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang pesat dan digadang-gadang menjadi bandara hubungan bagian barat Indonesia.

Perkembangan pembangunan Bandara Kualanamu terus meningkat baik dari sisi perluasan area parkir, perbaikan infrastruktur, penambahan fasilitas Gate tunggu penumpang, Tenant dan fasilitas pendukung lainnya.

Pertumbuhan penumpang pesawat mencapai 9 jutaan penumpang pertahun hingga wacana perluasan terminal juga digagas guna mendukung layanan penumpang pesawat yang terus mengalami peningkatan signifikan.

Perkembangan Bandara Kualanamu bagaikan magnet pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, tidak hanya didalam kawasan bandara yang berkembang usaha UMKM masyarakat Sumatera Utara, tapi juga sekitar kawasan Bandara perkembangan ekonomi juga bergerak baik dari bisnis niaga, hotel transportasi darat dan lainnya.

Pada 2 tahun terakhir Bandara Kualanamu mengalami masalah dari meroketnya harga tiket pesawat domestik dan penerapan bagasi berbayar hingga menurunkan daya beli masyarakat pengguna jasa transportasi udara.

Harga tiket pesawat domestik naik hingga 200 persen bahkan lebih bila tiket ekonomi tidak ada, masyarakat mengeluh, pelaku bisnis juga mengeluh dengan naiknya biaya kargo.

Menjawab keluhan ini, Pemerintah melakukan manuver kebijakan agar bisa membantu masyarakat dan tidak sampai merugikan pihak maskapai. Hingga diputuskan kebijakan tarif batas atas dan tarif batas bawah tiket.

Dengan kebijakan itu, harga tiket kembali sedikit membuat masyarakat pengguna jasa transportasi udara menjadi lega dan operasional layanan penerbangan di Bandara Kualanamu kembali sedikit bernafas dan peningkatan jumlah penumpang kembali terjadi meskipun tidak seperti 2 tahun sebelumnya.

Sejumlah maskapai mulai membuka rute-rute domestik baru dengan dukungan pariwisata. Sejumlah Tenant juga mulai merasakan dampak pertumbuhan penumpang dan pengunjung bandara kala pihak PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu membuat event-event kegiatan untuk menarik minat pengunjung dan penumpang Bandara.

Tapi kini masalah Virus Corona (Covid-19) kembali menghantam bisnis jasa layanan transportasi udara di Bandara Kualanamu.

Hingga dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, jumlah penumpang pesawat kembali merosot drastis.

Sejumlah Maskapai mengeluhkan tidak ada penumpang dan jadwal penerbangan baik domestik atau tujuan luar negeri terpaksa dibatalkan.

Dampak Virus Corona membuat layanan penerbangan di Bandara Kualanamu nyaris lumpuh dan hal ini tentunya berimbas pada bisnis-bisnis lain yang ada di bandara Kualanamu.

Badai Covid-19 yang menerjang kali ini mematikan akal dan ide bagaimana harus mengatasi dan bagaimana menghindarkannya agar tidak berdampak.

Saat ini hanya tinggal berdoa dan berupaya bertahan semaksimal mungkin, seraya berharap badai Covid-19 ini dapat secepatnya berakhir hingga aktifitas masyarakat dan Bandara Kualanamu kembali normal.

Surianto, salah seorang pengemudi Taxi khusus Bandara Kualanamu, Senin (30/3/2020) nengatakan, setiap hari pengunjung dan penumpang di Bandara Kualanamu semakin sepi.

"Apalagi satu bulan terakhir ini, nyaris yang lewat nampak kebanyakan karyawan yang bekerja di bandara Kualanamu saja. Entah bagaimana lagi mau kita katakan. Dampak Virus Corona ini merugikan semua pihak termasuk kami para supir taksi," keluhnya.

Sebelumnya, Eksekutif General Manager Bandara Kualanamu Djodi Prasetyo menyebutkan kalau saat ini jumlah penumpang pesawat di Bandara Kualanamu mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.

"Sekarang rata rata hanya di kisaran 19 ribuan penumpang perbulan. Kita tentunya berharap kedepan ada perubahan," pungkasnya. (Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini