Salah satu yang mempersoalkan proses rekrutmen dan penjaringan perangkat Desa tersebut adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Terang Bulan.
Mereka melaporkan adanya kejanggalan atas pengangkatan perangkat Desa tersebut kepada Bupati Labura melalui Dinas PMD.
Dalam surat itu, disebutkan ada 3 orang perangkat Desa tidak pernah mendaftar maupun mengikuti seleksi ke panitia, namun muncul nama ketiga orang tersebut pada saat pelantikan.
Selain itu, ada seorang oknum bertitel dokter tidak hadir saat pelantikan, namun namanya terdaftar pada acara pelantikan untuk menjadi Kepala Dusun.
"Banyak kali tindakan melawan hukum di agenda pengangkatan perangkat Desa Terang Bulan, tidak sesuai Perda maupun Perbup," ujar anggota BPD Terang Bulan Purba Pasaribu kepada wartawan di Kantor Camat Aek Natas, Selasa (3/3/2020) siang.
Purba menyampaikan, atas dasar itu BPD membuat surat keberatan kepada Bupati Labura melalui Dinas PMD, dan ditembuskan ke Komisi A DPRD Labura
"Kita sudah dipanggil oleh Komisi A, sepertinya mereka siap membamtu kita," jelasnya.
Purba menerangkan tidak ada niat lain dalam hal pengangkatan perangkat Desa Terang Bulan.
Ia meminta adanya transparansi proses perekrutan, maupun pengangkatan perangkat Desa Terang Bulan.
Sebelumnya, Ketua Panitia Samsudin Pohan saat ditanya wartawan mengaku telah menerima berkas pendaftaran para calon perangkat Desa, namun semua berkas pendaftaran diserahkannya kepada Kepala Desa.
"Semua berkas pendaftaran kita terima, setelah itu kita serahkan sama Kepala Desa, dan pertimggalnya pun tidak ada sama saya," kata Samsudin.
Sementara hingga berita ini diterbitkan, Kades Terang Bulan Ali Bakti belum bisa dimintai keterangannya, karena tidak berada di Kantor Desa. (Indra)
