GMKI Ingatkan Pemprov Sumut Antisipasi Puncak Ledakan Penyebaran Coronavirus (Covid-19)

Sebarkan:


MEDAN | Penyebaran virus corona atau Covid-19 mulai merebak hingga Sumatera Utara. Dalam hitungan hari penyebaran virus ini mulai menjangkit masyarakat sumatera utara namun belum ada penanggulangan serius dari pemprov sumut.

Kepanikan masyarakat Sumut juga disebabkan ketiadaan alat pendeteksi yang dimiliki oleh pemprov su maupun jajaran pemda di Sumut seperti yang diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr. Alwi Mujahit Hasibuan, yang mengakui Sumut belum memiliki alat atau laboratorium pendeteksi virus Corona. Hingga saat ini Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona tersebut dilaporkan telah meninggal dunia di RSU Pusat H.Adam Malik Medan, Selasa malam (17/3)

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Wilayah I Sumut-NAD, Gito M Pardede. Dia menyesalkan pemerintah bergerak lambat sehingga tidak ada persiapan dalam penyediaan alat pendeteksi atau laboratorium pendeteksi virus corona di Sumut.

"Kami mempelajari dari kasus kasus bencana virus sebelum-sebelum nya, selalu akan ada puncak dimana angka korban terjangkit akan semakin besar, apalagi alat pendeteksi corona ini belum ada sampai disumut padahal sumut adalah provinsi padat penduduk, kami menilai puncak serangan corona nanti akan terjadi di pertengahan bulan april dan ini harus diantisipasi pemprov." tutur gito dalam paparannya di Kantor PKM GMKI Medan, Jl Iskandar Muda 107 A, Rabu (18/3/2020)

Dalam tingkatan mikro policy dalam merumuskan kebijakan pemerintah seakan akan sepele terhadap mewabahnya virus tersebut, kita tidak bisa langsung memastikan apakah korban terindikasi atau positif corona, ditambah tidak ada lab yang mampu mengakomodir penelitian terhadap sample virus karna hasilnya tidak bisa langsung di terima, itukan butuh waktu yang lama jika sample harus dikirim lagi ke pusat, apalagi, sudah ada 8 orang pasien PDP terkait corona yang dirawat di RS Adam Malik Selain itu, RSUP Adam Malik juga menyebut ada 22 orang dalam pemantauan (ODP) terkait Corona, jangan sampai karna telat pasien malah meninggal." tutur gito

Menurut Gito, peran pemprov perlu lebih gesit lagi mengantisipasi ledakan penyebaran virus corona, terutama penyediaan Rumah Sakit dan laboratorium yang terakreditasi yang menjadi rujukan, hal ini termasuk antisipasi pada april nanti dimana arus balik lebaran ke beberapa daerah di sumut akan memperluas jangkauan penyebarannya, karna itu perlu formulasi kebijakan atas kontrol dari pemerintah dan memersiapkan leading sector dalam penanganan virus corona terutama dalam penginformasian terhadap pasien melalui pemberitaan.

"pemerintah harus memberikan info pasti terkait jumlah pasien dan masyarakat yang terindikasi, kita perlu waspada setidaknya melalui pemberitaan yang update kita bisa tau perkembangan virus ini, sslain itu penunjukan pihak terkait leading sector dalam penanganan wabah ini perlu dibarengi dengan kebijakan kolaboratif antara dinas terkait." ujar gito

Gito juga menjelaskan dalam kondisi infection desease yang kita hadapi sekarang perlu pendekatan human security policy yang mengarah pada kontrol kebijakan managemen krisis, dimana status darurat bencana ini pemerintah sumatera utara harus cepat mempersiapkan fasilitas sarana dan prasarana dalam penanganan pasien sehingga rasio penangan dapat ditekan dibanding terjangkitnya masyarakat.

"pemerintah harus profesional dan jangan ada info yang ditutup-tutupi termasuk sebab akibat dan dimana pasien terjangkit (OPD dan PDP) sehingga ada langkah pasti dalam penanganannya, tidak cukup hanya menenangkan masyarakat, dibalik itu pemerintah punya kewenangan, sehingga melalui kebijakan pemerintah bisa Lebih responsif" tambahnya

Selanjutnya gito juga meminta pemprov dan kepolisian daerah Sumut menertibkan apotik atau toko penyedia masker dan hand sanitizer yang mencoba menimbun dan menjual dengan harga yang mahal.

"sekarang kebutuhan akan masker dan hand sanitizer tinggi, dan langka karena itu diatas bencana ini jangan ada pihak yang mencoba mempolitisasi dan mengambil keuntungan, kita semua dalam cobaan yang berat, jangan sempat-sempatnya mencari untung diatas harga yang ditentukan, perlu social solidarity dalam penanganan kasus ini, pemprov harus bergerak dan menindak tegas oknum nakal tersebut". Tegas gito
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini