Anggaran Naik, Pengguna Makin Banyak, BNN Dinilai Tak Serius Berantas Narkoba

Sebarkan:
JAKARTA - Anggota Komisi A DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan Meryl Rouli Saragih mempertanyakan Keseriusan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam usaha memberantas narkoba.

Hal itu dikatakan Meryl dalam acara diskusi dengan Kepala BNN dan jajarannya di Jakarta pada Jumat (14/2/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Meryl mengkritisi anggaran BNN yang selalu naik, akan tetapi tidak sebanding dengan hasil yang dicapai.

"Kita lihat setiap tahun anggaran BNN selalu naik, akan tetapi jumlah pengguna narkoba semakin naik pula, kok bisa begini situasinya? Berarti BNN sebagai lembaga Ad Hoc dalam urusan memberantas narkoba gak jalan atau mandek," ungkapnya.

Lebih tegas lagi, Anggota DPRD Sumut yang dekat dengan kalangan millenial ini mengatakan jika tidak efektif kenapa tidak ditiadakan saja anggaran BNN. Sebab, menurutnya, anggaran BNN setiap tahun ada kenaikan. Akan tetapi, jumlah penggunanya semakin naik juga, berarti buat apa kenaikan anggaran tersebut.

"Jangan-jangan pengguna narkoba sengaja dipelihara untuk kepentingan penganggaran," ucap Meryl yang namanya masuk dalam usulan millenial untuk menjadi Calon Wakil Wali Kota Medan tersebut.

Lebih jauh, Meryl mengatakan bahwa sikap tegas dan sedikit marahnya kali ini dikarenakan memang narkoba tidak bisa ditolerir lagi keberadaannya. Apalagi di Sumut dan khususnya Kota Medan, persoalan narkoba seperti persoalan laten yang sangat sulit dipecahkan.

"Siapa tidak geram coba, lembaga penegak hukum seperti tidak menjadi solusi dan narkoba semakin marak dan yang jadi korban hampir semua lapisan masyarakat," pungkasnya.

Kemudian, menurut Kepala BNN Pusat, di Sumut ada 45 titik Red Zone gawat darurat narkoba.

Oleh sebab itu, BNN dan unsur-unsur pemberantasan narkoba harus bisa melakukan terobosan-terobosan di tahun 2020 ini. Baik itu mengoptimalkan patroli, call centre ataupun aplikasi untuk pengaduan. (Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini