 |
| Bacalon Wali Kota Binjai, Dr. Suheldi |
Sejumlah baliho berukuran raksasa juga sudah terpasang di berbagai tempat strategis untuk menarik perhatian masyarakat.
Masing-masing bakal calon (Bacalon) Wali Kota juga sudah menyiapkan visi dan misi untuk merebut simpatik masyarakat Kota Binjai. Salah satunya yakni Dr. Suheldi.
Saat ditemui wartawan di sebuah rumah makan, Jalan Umar Baki, Kecamatan Binjai Barat, Rabu (22/1/2020), Suheldi membicarakan keinginannya membangun Binjai jika diamanahkan masyarakat menjadi Wali Kota.
Tamatan S3 ilmu Sospol di Universitas Padjajaran Bandung ini mengakui, bahwa saat ini Kota Binjai ibarat perusahaan yang tidak memiliki keseimbangan dalam hal keuangan atau merugi.
Karena itu, lanjut dosen di Uninus Bandung ini, Kota Binjai harus memiliki sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar. Salah satu caranya harus ada pengembangan dan inovasi.
"Pengembangan dan inovasi itu dapat dilakukan dengan menciptakan sumber-sumber ekonomi baru seperti industri besar," ungkapnya.
Dengan adanya industri besar, kata Suheldi, maka Kota Binjai dapat keluar dari beban pemerintah pusat, atau paling tidak mengalami keseimbangan keuangan.
Dari industri besar itu, sambung Suheldi, anak-anak muda Kota Binjai memiliki kesempatan untuk mendapat pekerjaan.
"Kita juga miris, karena banyak anak-anak muda kita yang kesulitan mendapatkan kerja," bebernya.
Suheldi mengatakan, industri besar sangat cocok di Kota Binjai. Hal itu dapat dilihat dari luas lahan kosong masih sangat memadai.
"Lahan PTPN 2 masih bisa kita manfaatkan. Insya Allah, jika saya diamanahkan lahan itu dapat kita kelola," paparnya.
Selain sektor industri, Suheldi juga berkeinginan membangun masjid terbesar se-Sumatera Utara (Sumut) di Kota Binjai.
"Kalaupun saya tidak diizinkan menjadi Wali Kota, pilih saya sebagai panitia pembangunan masjid itu," tuturnya.
Agar keinginan ini terwujud, Suheldi membeberkan sudah mendaftar ke sejumlah parpol, yakni Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, PKS, Hanura, dan direncanakan mendaftar ke PPP.
Suheldi berharap dapat didukung oleh parpol yang memang benar-benar melihat sosoknya.
"Satu partai saja yang bisa membawa saya maju sebenarnya sudah cukup. Karena yang terpenting, partai itu yang memilih saya sesuai dengan kriteria yang ditentukan," harapnya.
"Intinya, saya maju dalam kontestasi Pilkada ini hanya ingin mengabdi di kota tempat saya dibesarkan. Untuk wakil, saya tidak persoalkan dari parpol atau birokrasi. Karena yang terpenting bagi saya, wakil itu sama seperti saya dan sejalan dengan saya untuk sama-sama membangun dan melayani masyarakat," imbuhnya. (Ismail)
