Antisipasi itu, sesuai dengan surat edaran yang sudah dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit, perihal kesiapsiagaan dan antisipasi penyebaran penyakit pneumonia berat yang belum diketahui penyebabnya.
Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dr.H.M.Indra Tarigan, MKM, Rabu (22/1/2020) mengatakan, sampai dengan saat ini belum ada penemuan terkait penyakit virus Pneumonia di Kota Binjai.
"Untuk kawasan Asia termasuk terkhusus Indonesia agar tetap waspada. Sampai sejauh ini belum ada laporan penemuan kasus tersebut, tetapi kita tetap harus mewaspadai penyakit itu Kalau ada segera kita laporkan ke dinas kesehatan provinsi dan diteruskan ke kementerian kesehatan," katanya.
Untuk mengantisipasi virus Pneumonia, Indra Tarigan menyarankan agar masyarakat selalu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta jika batuk, demam dan sesak nafas agar segera berobat di pelayanan kesehatan.
"Untuk masyarakat yang akan bepergian ke daerah kawasan kasus Pneumonia berat yaitu tiongkok agar lebih menjaga pola hidup sehat," imbuhnya.
"Perihal kesiapsiagaan dan antisipasi penyebaran penyakit pneumonia Berat yang belum diketahui penyebab agar melakukan pola hidup sehat," imbuhnya.
Indra menjelaskan saat ini di Tiongkok telah ditemukan kasus-kasus Pneumonia berat dan saat ini meningkat kasusnya menjadi 44 kasus. Semua kasus tersebut sudah mendapat pelayanan kesehatan. (Ismail)
