Terkait Dugaan Arogansi Wabup ke Perawat RSUD Aceh Timur, Amat Leumbeng Angkat Bicara

Sebarkan:
ACEH TIMUR - Muhammad atau akrab disapa Amat Leumbeng, Anggota DPRK Aceh Timur Fraksi Partai Aceh (PA) angkat bicara terkait dugaan penganiayaan Wakil Bupati (Wabup) terhadap salah seorang perawat yang bertugas di Rumah Sakit Umum Abdul Aziz Syah (RSUAAS) Peureulak.

Sempat beredar pemberitaan di beberapa media terkait arogransi Wabup Aceh Timur di RSUAAS Peureulak beberapa waktu yang lalu.

Saat dihubungi wartawan, Rabu (18/12/2019), Amat mengatakan bahwa pemberitaan itu tidak sesuai apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

"Pemberitaan itu tidak sesuai yang terjadi di lapangan, itu adalah pembohongan publik. Pada saat itu saya sudah ada duluan di rumah sakit karena saya juga tidak sehat waktu itu. Selang dua jam saya dirawat, saya mendapat telpon bahwa Wabup sakit sesak dan saya menyuruh kepada perawat untuk menyediakan tabung oksigen," ujarnya

Setengah jam Wabup di rumah sakit tersebut, kata Amat, belum juga mendapatkan pertolongan tabung oksigen, ia pun dengan tangan diinfus terpaksa mencari oksigen, karena saat itu Wabup mengalami sesak nafas dan pada saat itu Wabup hanya memberi teguran keras kepada perawat rumah sakit tersebut.

"Beberapa hari kemudian sudah ada pemberitaan bahwa Wabup bersikap arogansi terhadap Perawat," ujar Amat Leumbeng.

Lebih Lanjut ia berharap jangan ada pihak yang menyebarkan isu hoax yang tidak sesuai dengan fakta dan realita yang terjadi di lapangan.

"Sekarang begini, si korban yang dikatakan ditendang oleh Wabup, dia pada malam itu tidak piket, jadi apakah jadi urusan dia apa malam itu ke ruangan itu, apakah tidak ada perawatan yang lain yang bisa memasang oksigen. Jangan mengelak kalau udah bersalah," tegasnya.

"Apa perawat yang ada disitu tidak bisa memasangkan oksigen ke pasien yang sakit. Apa pantas saya malam itu sebagai pasien yang sedang di infus dan saya sendiri yang cari oksigen, apa juga kerja perawat. Saya bertanya malam itu ke ruangan IGD mana oksigen," tambahnya.

Saat menanyakan oksigen tersebut, lanjut Amat, dijawab yang jaga IGD itu tidak ada urusan sama mereka, itu urusan perawat yang jaga ruangan itu, sedangkan waktu udah berjalan 30 menit lebih.

"Apa ada yang tau kesalahan perawat malam itu. Saya kemarun diam, tapi sekarang saya angkat bicara dan saya juga periksa yang piket malam itu, tunggu saya bermain nanti. Itu juga hak saya untuk mengambil tugas karna saya juga pejabat. Saya juga punya rakyak. Perawat banyak yang lalai di RS, tunggu saya nanti. Saya juga berhak untuk bicara," ujar anggota DPRK dari partai Aceh.

"Tentu ini ada pihak yang pro dan kontra terhadap pemerintah. Saya berharap kepada media kalau ingin memberitakan harap di konfirmasi dulu kebenarannya, agar pemberitaan imbang dan kepada pihak yang memang tidak suka dengan pemerintah jangan memprovokasikan isu tersebut ke arah yang negatif," tutup Amat Leumbeng. (Said)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini