Rudi Hartono Silaen, selaku pemakarsa Taman Pendidikan Islam (TPI) dalam sambutannya menyampaikan, niat dan tekadnya mendirikan sekolah non formal TPI dikhususkan untuk menggalang generasi islam memiliki visi misi.
"Visi misi nya yakni menciptakan generasi islami, mencipatakan generasi yang berdaya guna di tengah tengah masyarakat dan menciptakan calon-calon pemimpin masa depan," ujarnya.
Kemudian, Rudi bekerjasama dengan sahabat-sahabat Komunitas Ta'al Sedekah dalam membuka TPI tersebut mengingatkan sulitnya di zaman sekarang mencari petugas bilal mayit.
"Oleh karena itu, kursus ini mengedepankan pembinaan atau pengajaran rangkaian Fardhu Kifayah, memandikan mayyit, Sholat Mayyit juga Pidato atau khutbah Jumat dengan program 10 bulan Insya Allah siap pakai," katanya.
Untuk saat ini, lanjut Rudi, TPI sudah menerima santri dan santriwati mendaftar sebanyak 26 orang yang akan dimulai belajar mengajar nya pada Januari 2020 dan para santri ini ditempatkan dalam ruangan yang cukup sederhana berukuran 3,5x6 meter berdindingkan kayu sempengan, beratap seng bekas serta berlantai semen kasar.
"Insya Allah di dinding papan sempengan, dan beratap seng bekas ini siap menempah generasi islami yang berguna dan akan melahirkan calon calon pemimpin masa depan," kata Ustad Muda Rusila, panggilan akrabnya.
Tampak hadir dalam acara launching tersebut, Kades Ledong Timur Syahrizal, Ketua IPHI Aek Ledong H.Syahlen Siagian, Kades Sukarame Jalaluddin Silaen, Tokoh Agama Solihin Ekhwan, Tokoh Masyarakat H.Suib Siregar, Aslan Nur Sitompul, Ketua Aksi Cepat Tanggap (ACT) Labura, Mhd.Budi Fajar, Ketua Taal Sedekah Ibrahim CN dirangkai penyantuan 30 orang anak yatim dan kaum dhuafa. (Syahruddin)
