BENGKULU-Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) se-Sumatera X/2019 yang berlangsung sejak 2 November lalu, Sabtu (9/11/209) berakhir, ditutup secara resmi dalam satu upacara di Stadion Semarak Sawah Lebar Bengkulu.
Kontingen Riau berhasil mempertahankan gelar juara umum, setelah mengumpulkan medali terbanyak, yakni 35 emas, 23 perak dan 37perunggu. Sementara Sumatera Utara (Sumut) menduduki posisi runner up dengan torehan 25 medali emas, 16 perak dan 26 perunggu, disusul tuan rumah Bengkulu di urutan ketiga 25 emas, 13 perak dan 18 perunggu.
Dibanding dengan Porwil IX/2015 di Bangka Belitung, posisi Sumut naik satu tingkat dari posisi ketiga ke urutan kedua. Perolehan medali emas juga bertambah dari 24 menjadi 25.
Ketua Kontingen Sumut Prof Agung Sunarno mensyukuri hasil yang diraih di Porwil Bengkulu. Ia juga mengucapkan terimkasih kepada seluruh atlet, pelatih dan skuad kontingen atas perjuangan, dedikasi dan kerjasamanya mengantarkan Sumut Bermartabat melalui olahraga.
Namun Agung mengakui, perjalanan kontingennya tidak semuanya mulus. Banyak “kerikil”menghadang. Dan hal ini tidak mereka perkirakan sebelumnya.
”Saya bukan ingin mencari “kambing hitam”. Namun tidak sedikit kendala yang dihadapi di Bengkulu. Seperti kehadiran atlet-atlet “import” di hampir semua cabor kontingen Bengkulu, yang proses mutasinya disinyalir bermasalah. Belum lagi ketentuan PB Olahraga nan variasi.
Seperti di renang, atlet Pelatnas bisa mengikuti pertandingan lebih dari satu nomor atau gaya. Sehingga Riau yang memiliki perenang Pelatnas, bisa meraup 13 medali emas di cabor akuatik tersebut. Sedangkan di atletik, Sumut sesungguhnya punya empat atlet Pelatnas, tapi mereka hanya tampil di satu nomor.
Dijelaskan, sebelum ini, Sumut sudah meloloskan 75 atlet ke PON. Dan melalui Porwil jumlah tersebut dipastkan bertambah sejalan dengan lolosnya cabor sepakbola (20 orang), bola voli putra (12 orang), bulutangkis (8 orang), enam atlet tinju, serta beberapa atlet lagi dari cabor perorangan lainnya seperti atletik, biliar, muahthai.
"Hanya dari catur, kempo dan panjat tebing yang gagal meloloskan atletnya,” kata Agung.
Hal senada dikemukakan Sekum KONI Sumut Chairul Azmi Hutasuhut. Pihaknya segera melakukan evaluasi untuk menentukan langkah atau pola pembinaan apa yang paling tepat dilakukan untuk menghadapi PON XX/2020.
Perolehan Medali Porwil X/2019
1. Riau 35 23 37
2. Sumut 25 16 26
3. Bengkulu 26 13 18
4. Sumbar 23 30 30
5. Babel 14 25 24
6. Aceh 14 13 10
7. Lampung 12 13 25
8. Jambi 11 11 16
9. Sumsel 7 14 22
10. Kepri 2 9 8
(rel)
Kontingen Riau berhasil mempertahankan gelar juara umum, setelah mengumpulkan medali terbanyak, yakni 35 emas, 23 perak dan 37perunggu. Sementara Sumatera Utara (Sumut) menduduki posisi runner up dengan torehan 25 medali emas, 16 perak dan 26 perunggu, disusul tuan rumah Bengkulu di urutan ketiga 25 emas, 13 perak dan 18 perunggu.
Dibanding dengan Porwil IX/2015 di Bangka Belitung, posisi Sumut naik satu tingkat dari posisi ketiga ke urutan kedua. Perolehan medali emas juga bertambah dari 24 menjadi 25.
Ketua Kontingen Sumut Prof Agung Sunarno mensyukuri hasil yang diraih di Porwil Bengkulu. Ia juga mengucapkan terimkasih kepada seluruh atlet, pelatih dan skuad kontingen atas perjuangan, dedikasi dan kerjasamanya mengantarkan Sumut Bermartabat melalui olahraga.
Namun Agung mengakui, perjalanan kontingennya tidak semuanya mulus. Banyak “kerikil”menghadang. Dan hal ini tidak mereka perkirakan sebelumnya.
”Saya bukan ingin mencari “kambing hitam”. Namun tidak sedikit kendala yang dihadapi di Bengkulu. Seperti kehadiran atlet-atlet “import” di hampir semua cabor kontingen Bengkulu, yang proses mutasinya disinyalir bermasalah. Belum lagi ketentuan PB Olahraga nan variasi.
Seperti di renang, atlet Pelatnas bisa mengikuti pertandingan lebih dari satu nomor atau gaya. Sehingga Riau yang memiliki perenang Pelatnas, bisa meraup 13 medali emas di cabor akuatik tersebut. Sedangkan di atletik, Sumut sesungguhnya punya empat atlet Pelatnas, tapi mereka hanya tampil di satu nomor.
Dijelaskan, sebelum ini, Sumut sudah meloloskan 75 atlet ke PON. Dan melalui Porwil jumlah tersebut dipastkan bertambah sejalan dengan lolosnya cabor sepakbola (20 orang), bola voli putra (12 orang), bulutangkis (8 orang), enam atlet tinju, serta beberapa atlet lagi dari cabor perorangan lainnya seperti atletik, biliar, muahthai.
"Hanya dari catur, kempo dan panjat tebing yang gagal meloloskan atletnya,” kata Agung.
Hal senada dikemukakan Sekum KONI Sumut Chairul Azmi Hutasuhut. Pihaknya segera melakukan evaluasi untuk menentukan langkah atau pola pembinaan apa yang paling tepat dilakukan untuk menghadapi PON XX/2020.
Perolehan Medali Porwil X/2019
1. Riau 35 23 37
2. Sumut 25 16 26
3. Bengkulu 26 13 18
4. Sumbar 23 30 30
5. Babel 14 25 24
6. Aceh 14 13 10
7. Lampung 12 13 25
8. Jambi 11 11 16
9. Sumsel 7 14 22
10. Kepri 2 9 8
(rel)