Puluhan Warga Mabar Laporkan Perangkat Desa ke DPRD Deliserdang

Sebarkan:
DELISERDANG - Puluhan massa warga dari Desa Mabar, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang melaporkan perangkat Desa/Camat mereka kepada Anggota DPRD di Kantor DPRD Deliserdang, Rabu (27/11/2019).

Massa menyampaikan kondisi infrastruktur di Desa mereka yang terbengkalai karena diduga adanya oknum aparat Desa melakukan dugaan korupsi dana desa.

Puluhan massa ini diterima oleh anggota DPRD Deliserdang diantaranya Nusantara Tarigan.

Nusantara menjelaskan, bahwa bukan warga saja yang merasa "dibohongi" Camat Bangun Purba, namun dirinya juga merasakan hal yang sama.

"Ya, waktu kemarin kan ada kebakaran yang di Desa Cimah, kita telpon beliau (camat, red), bagaimana apakah masyarakat sudah mendapatkan bantuan. (Camat jawab, red) sudah diberikan, namun ternyata kita datang kesana masyarakat bilang (tidak ada bantuan, red), entah mana yang betul " katanya.

Anggota DPRD Fraksi Partai NasDem ini menjelaskan, masyarakat yang melakukan aksi pada umumnya mengenai keluh kesah terhadap infrastruktur jalan di desanya.

Dengan kondisi itu, maka dirinya terkejut bagaimana mungkin tim penseleksi menjadikan Kecamatan Bangun Purba sebagai Kecamatan yang masuk nominasi Kecamatan terbaik tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2019.

"Makanya, besok saya turun kesana untuk melihat kondisi ini," jelasnya.

Sementara itu, Sinulingga salah seorang warga yang mengaku "dibohongi" karena Camat berjanji turun ke desa mereka untuk melihat kondisi pembangunan yang diduga adanya korupsi namun belum juga datang.

"Mau datang (Camat) ke desa kami, tapi sampai saat ini belum datang juga memeriksa bangunan tersebut," katanya.

Hal sama dikatakan warga Desa Mabar Hermanson Purba. Menurutnya, masyarakat melakukan aksi datang ke Kantor DPRD Deliserdang karena kondisi masalah di desa tersebut sudah bertahun tahun tidak juga dapat diselesaikan. Khususnya mengenai insfrastruktur jalan yang diduga terjadinya praktek korupsi aliran dana desa.

"Pembangunan dari tahun 2016 sampai saat ini semua titik yang dibangun pakai dana desa tidak ada yang selesai," jelasnya.

Hermanson mengakui, ketika mereka hendak melakukan aksi ke DPRD ini ada indikasi dihalangi oleh Camat. Dia pun sangat heran mengapa Kecamatan Bangun Purba masuk nominasi kecamatan tebaik yang mewakili Kabupaten Deliserdang di tingkat Provinsi.

"Kami pun heran mengapa bisa jadi kecamatan terbaik, gak cocoklah. Pokoknya di Bangun Purba itu tidak ada beresnya," katanya.

Sementara, Asisten I Pemkab Deliserdang, Faisal Arif Nasution yang mendapatkan informasi tersebut langsung memanggil Camat Bangun Purba, Marianto Irawadi ke ruangannya.

Faisal menyebutkan, bahwa pengaduan masyarakat sudah pernah ditindaklanjuti oleh pihak Inspektorat Deliserdang. Setelah tim turun, katanya, tidak ada temuan kalau apa yang dilakukan oleh Kades menyalahi aturan.

Sementara Camat Bangun Purba, Marianto Irawadi, menanggapi terkait janji dirinya kepada warga dan anggota DPRD Deliserang Nusantara Tarigan yang belum ditepati karena itu dianggap "berbohong".

Marianto membantah, dan ia mempertanyakan dimana letak berbohongnya. Ketika disinggung bahwa dirinya belum turun ke Desa Mabar untuk melihat kondisi infrastruktur, padahal dirinya kepada masyarakat telah berjanji, karena itu masyarakat menganggap dirinya berbohong, ia mengaku pihak kecamatan sudah mewakili dirinya.

"Kalau itu sudah pasti turun. Karena yang turun itu juga kan anggota-anggota saya. Tim fasilitas itukan perintah saya," katanya.

Mengenai Kecamatan Bangun Purba yang masuk nominasi sebagai kecamatan terbaik, Marianto menyerahkan hal itu seluruh kepada tim penilai. Ia mengaku hanya bekerja sesuai dengan tupoksinya. (Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini