Laut Tercemar Limbah Batu Bara, Nelayan Langkat Enggan Melaut

Sebarkan:

Langkat - Nelayan di Desa Tanjung Pasir, Pangkalan Susu, Kabuoaten Langkat terpaksa harus tidak melaut. Pasalnya, air laut dikawasan tersebut tercemar limbah batu bara berasal dari pembangkit tenaga uap, akibatnya, biota seperti ikan, udang dan kepeting banyak yang mati.

"Air laut di sini sudah tercemar limbah batu bara akibat pembangkit listrik tenaga uap membuangnya ke laut. Kami nelayan susah untuk mencari ikan karena ikan sudah tidak ada lagi dan banyak yang mati," ujar Sukri, seorang nelayan tradisional, Jumat (22/11/19).

Masih kata Sukri, kurangnya tangkapan ikan sudah dirasakan nelayan sejak beroperasinya PLTU dikawasan tersebut. "Sudah lama kami rasakan ini, sejak beroperasi PLTU ini, tangkapan kami sangat berkurang dan bahkan berhati-hari nelayan tidak dapat ikan, akibatnya perekonomian nelayan hancur," katanya.

Lanjut Sukri, masyarakat dikawasan PLTU sudah sangat resah dengan banyaknya limbah batu bara yang dibuang di laut. "Mata pencarian kami hanya sebagai nelayan. Kalau begini terus, bagaimana kami mencari nafkah untuk menghidupkan keluarga kami," keluhnya kesal.

Sebelumnya, kata Sukri, masyarakat telah menyampaikan keluhan tersebut ke pihak PLTU terkait pembuangan limbah batu bara ke laut Pangkalan Susu, namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak terkait.

"Sejumlah nelayan memang sudah diberi kompensasi dari pihak PLTU, namun puluhan lainnya belum ada. Jadi kami berharap agar yang belum dapat segera menerima kompensasi tersebut agar dapat menghidupi keluarga," pintanya. (hen). 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini