Sekitar tiga kilometer jalan yang menghubungkan Desa Kuta Blang ke desa Tanah Anoe, hingga Senuebok Bace, Kecamatan IDI Rayeuk rusak parah sejak beberapa tahun terakhir.
Kondisi jalan berlubang dan digenangi air di sejumlah titik, luput dari perbaikan pemerintah. Jalan yang pernah dibuat pada tahun 2013-2014 menggunakan dana APBA sudah hancur akibat lalu lalang mobil dum truck pengangkut tanah, namun sampai tahun 2019 jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki.
"Jalur ini sering dilintasi untuk warga mengangkut hasil pertanian dan perkebunan, serta anak-anak sekolah juga melintas jalan tersebut," ujar warga setempat.
Jalan dengan lebar tiga meter itu dipenuhi tanah dan bebatuan, tidak ada aspal sedikitpun karena sudah mulai hancur. Di beberapa titik terdapat lubang yang digenangi air dan berlumpur.
Seorang pengguna jalan, Muhajir, berharap pemerintah segera memperbaiki kerusakan badan jalan itu. Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, jalan ini tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah.
"Semoga pemerintah melihat kerusakan jalan ini, dan segera memperbaikinya. Padahal ini satu-satunya jalur terdekat untuk ke kota IDI begitupun sebaliknya," kata Muhajir kepada wartawan.
Sementara, Keuchik (Kepala Desa) Kuta Blang Razali menambahkan, selama ini banyak pengendara yang rela berputar jauh untuk menghindari jalanan yang rusak dan berlubang tersebut.
"Karena sudah lama rusak, jadi banyak orang enggan melintas," ujarnya.
"Jika memang jalan tersebut bisa kita gunakan dengan dana desa maka saya akan koordinasi dengan Keuchik Tanah Anoe agar bisa bersama-sama memperbaiki jalan rusak tersebut," pungkasnya. (Said)
