Balita Terjangkit Gizi Buruk di Desa Batang Bahal, Ini Pernyataan Kapus Batunadua

Sebarkan:

Padangsidimpuan - Seorang balita, Hanif Saputra usia 2 tahun, warga Desa Batang Bahal, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan diduga terjangkit gizi buruk.

Hanif adalah anak pasangan dari Sawal Saputra dan Nurmaida Lubis, jika dilihat kondisi keluarga orangtua Hanif adalah tergolong dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi, kondisi tersebutlah banyak warga yang prihatin atas penyakit yang diderita Hanif.

Mengetahui hal tersebut, kepala Puskesmas (Kapus) Batunadua kecamatan Padangsidimpuan Batunadua drg. Susanti Lubis saat dikonfirmasi, kepada metro-online mengatakan, bahwa pihaknya selalu sigap dalam menangani permasalahan kesehatan diwilayah kerjanya, apalagi dalam menangani masalah gizi untuk anak Balita, terutama masalah gizi buruk yang sedang dialami Hanif anak dari pasangan Sawal dan Nurmaida tersebut.

Ia mengatakan gizi buruk yang dialami Hanif ini adalah bawaan dari penyakit yang sedang diderita balita malang tersebut. Pada saat kelahiran, Hanif terlahir sehat seperti halnya bayi yang lahir normal pada umumnya, tetapi sebelum mengalami gizi buruk, Hanif ternyata sudah mengalami kekurangan gizi dan menderita penyakit epilepsi.

Terjadinya penyakit gizi buruk yang dialami Hanif tersebut diakibatkan karena adanya penyakit penyerta atau penyakit yang sudah dideritanya.

"Hanif waktu lahir sehat dan normal seperti bayi pada umummnya, saat kita melakukan pemeriksaan Ia masih sehat, tetapi setelah usianya bertambah dan kita lakukan pemeriksaan lagi, ternyata Hanif mengalami gizi kurang, sehingga pertumbuhannya terganggu, tidak itu saja Hanif juga ada menderita penyakit epilepsi dan ini merupakan penyakit penyerta yang mengakibatkan si Hanif semakin mengalami kekurangan gizi" ungkap Susanti kepada metro-online diruang kerjanya, Senin, (04/11/2019).

Epilepsi adalah gangguan ketika aktivitas sel syaraf di otak terganggu, yang menyebabkan kejang. Epilepsi dapat terjadi sebagai akibat dari kelainan genetik atau cedera otak yang dialami. Susanti juga mengatakan, bahwa Hanif juga sudah sering mengalami kejang - kejang, sehingga mengakibatkan gangguan pada pertumbuhannya, pihak puskesmas Batunadua juga sudah memberikan rujukan kepada Hanif untuk segera dibawa berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Padangsidimpuan, untuk mendapatkan perawatan yang intensi.

"Hanif juga sudah pernah kita rujuk ke rumah sakit Sidimpuan agar ditangani lebih serius lagi, jadi gizi buruk yang diderita si Hanif ini karena dia memiliki penyakit penyerta ditambah lagi dia sudah mengalami kekurangan gizi jadi apabila itu tidak disembuhkan maka pertumbuhan gizinya tidak akan naik" jelas Susanti.

Ia juga mengatakan bahwa orang tua dari Hanif selama ini rajin datang ke posyandu memeriksa kesehatan Hanif dan pihak puskesmas juga rutin melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan Hanif. "Yang jelasnya masalah penyakit si Hanif ini, kami selalu siaga dan tetap kami terus pantau perkembangannya" tuturnya.

Tidak itu saja selain melakukan pantauan, pihaknya juga selalu melakukan pemberikan makanan tambahan (PMT) kepada Hanif balita penderita gizi buruk tersebut.

"kita juga sudah melakukan pemberian makanan tambahan kepada Hanif, agar terpenuhi pasukan gizinya, seperti memberikan roti dan susu, tetapi ironisnya orangtuanya mengatakan si Hanif tidak mau makan dan ketika diberikan susu, hanya setengan dot yang Ia habiskan, jika dipaksakan minum satu dot bisa muntah" terangnya.

Kini bayi malang tersebut sudah dirujuk ke rumah sakit umum haji medan dan telah mendapatkan penanganan yang intensif untuk perbaikan gizi.

"kami dari puskesmas Batunadua terus berupaya melakukan penanganan dan pemantauan terhadap kondisi kesehatan masyarakat dan tentunya kami juga terus memperdayakan kader posyandu disetiap daerah untuk mengetahui perkembangan kesehatan masyarakat." jelasnya.

Ia juga menyampaikan terkait permasalahan adanya gizi buruk ini agar orangtua rutin memeriksakan kesehatan anaknya ke posyandu serta memberikan makanan tambahan yang bergizi dan selalu menciptakan lingkungan dan hidup yang bersih.

"kita berharap orangtua berlaku hidup sehay dan menjaga lingkungannya yang bersih serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan anak ke posyandu, kita juga meminta untuk menangani masalah gizi buruk ini agar lintas sektor turut membantu dan berperan dalam menanganinya" pungkasnya. (Syahrul). 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini