![]() |
| Rohim Balita Penderita hydrocephalus Asal Tapsel Butuh Uluran Tangan |
Informasi yang dikutip metro-online.co dari berbagai sumber, Hydrosephalus terjadi ketika terlalu banyak cairan serebrospinal yang terbentuk di otak, sehingga menyebabkan tekanan dalam tingkat yang berbahaya pada jaringan otak. Jika tidak diobati, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan memengaruhi perkembangan fisik serta mental pasien. Namun, jika diobati, apalagi lebih dini, maka pasien dapat menjalani kehidupan normal dengan sedikit keterbatasan.
Hati siapa yang tak miris, ketika sang buah hati yang masih lucu - lucunya mengalami sakit, apalagi sakit yang dialami si buah hati adalah penyakit yang begitu parah sehingga diperlukan biaya yang cukup besar untuk kesembuhannya.
Begitulah yang dirasakan saat ini oleh pasangan suami istri Abdul Rahman (40) dan Marliana Harahap (35) adalah orang tua dari Rohim yang diduga menderita penyakit hydrocephalus.
Kedua pasangan suami istri ini adalah warga kelurahan Pardomuan kecamatan Angkola Selatan kabupaten Tapanuli Selatan. Abdul Rahman dalam kesehariannya hanya bekerja sebagai petani (pangguris) di ladang milik orang, sementara sang istri hanya ibu rumah tangga biasa saja. Kedua pasangan ini memiliki 5 orang anak dan Rohim adalah anak paling bungsu (terakhir).
kondisi keluarga Abdul Rahman cukup memprihatinkan, jangankan untuk berobat kedokter atau rumah sakit, untuk kebutuhan sehari - haripun Rahman dan keluarganya hanya hidup serba pas - pasan.
Kesedihan Rahman dan Marliana kian bertambah, karena upaya mereka untuk memberikan pengobatan yang layak bagi kesembuhan bayi malang tersebut terbentur pada kondisi ekonomi keluarga yang sangat terbatas. Rahman (ayah Rohim) yang bekerja sebagai buruh diladang orang ini harus berjuang keras, karena untuk proses kesembuhan anak yang sangat Ia sayangi membutuhkan biaya cukup besar.
Rahman menceritakan bahwa, Rohim sudah pernah dibawa berobat ke rumah sakit umum dserah (RSUD) kota Padangsidimpuan dan rumah sakit Metta Medicca kota Padangsidimpuan, karena penyakit yang diderita anaknya cukup serius dan butuh pengobatan yang intensif, maka pihak rumah sakit menganjurkan dan merujuk agar bayi malang tersebut dibawa berobat ke rumah sakit yang ada di daerah kota Medan Sumatera Utara.
"kami sudah berusaha membawa Rohim ke rumah sakit dan tidak ada hasilnya, tetapi pihak rumah sakit menganjurkan agar anak saya dibawa berobat ke rumah sakit yang ada di Medan karena penyakit yang diderita anak saya cukup serius dan harus ditangani oleh rumah sakit yang ada dokter ahlinya" ungkap Rahman sedih, Kamis, (19/09/2019).
" Kami akan terus berusaha sekuat tenaga kami bagi kesembuhan penyakit yang diderita anak kami. Namun apalah daya terhambat karena keterbatasan ekonomi, untuk sementara Rohim terpaksa kami ajak pulang, setelah rumah sakit yang kami datangi menganjurkan Kami agar Rohim dibawa berobat ke Medan saja,” ujar Rahman.
Untuk kesembuhan Rohim sang buah hati, pasangan Rahman dan Marliana sangat mengharapkan perhatian pemerintah maupun uluran tangan dermawan yang bisa memberikan bantuan dan pertolongan untuk kesembuhan buah hatinya Rohim. (Syahrul)

