Modus Pengemis Pura-pura Buta Diungkap Kasat Narkoba Polres Sergai, Begini Kisahnya..

Sebarkan:
Sergai - Modus pengemis yang berpura-pura sebagai tuna netra/buta terungkap oleh seorang Kasat Narkoba di Polres Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut).

Adalah Kasat Narkoba Polres Sergai AKP Martualesi Sitepu berhasil mengungkap modus tersebut, hingga akhirnya memaafkan pelaku.

Informasi yang dihimpun dari AKP Martualesi Sitepu, Sabtu (31/8/2019), pengungkapan berawal saat dirinya bersama anggota baru selesai meringkus bandar narkoba di daerah Dolok Masihul, Kabupaten Sergai.

Saat itu mereka sedang sarapan di samping Kantor Bank BRI Dolok Masihul. Ketika tengah makan, mereka didatangi dua orang pengemis diantaranya 1 perempuan yang mengaku ibunya dan 1 laki-laki yang disebut anaknya.

Melihat itu, Martualesi merasa curiga melihat si anak yang memakai handuk di bawah pecinya. Kemudian, mereka menawarkan kepada dua orang pengemis itu untuk sarapan bersama.

"Saya mohon maaf jangan tersinggung ya ibu, apa benar anak ibu ini buta," tanya Martualesi kepada ibunya ketika itu.

"Iya pak, namanya Syafie," jawab ibu tersebut, seraya mengaku ia dan putranya dari yayasan tuna netra di Sungai Sei Buluh.

Lantaran Martualesi mengenal pengurus yayasan tuna netra itu, ia kemudian melakukan video call, untuk memastikan mereka dari yayasan tersebut.

"Apakah benar ada warga tuna netra di sana atas nama Fi'i atau Syafie," tanya Martualesi kepada pengurus yayasan tuna netra melalui video call.

"Ada warga kita Fi'i, tapi bukan anak itu," jawab pengurus yayasan sesudah melihat wajah Fi'i saat video call.

Setelah selesai sarapan, Martualesi meminta agar ibu dan anak ini jujur.

"Ibu, ini anaknya apa memang benar buta," tanya Martualesi lagi.

Kemudian Martualesi memerintahkan anggotanya untuk membakar asap dari puntung rokok dan didekatkan ke wajah laki-laki yang mengaku buta itu.

"Laki-laki yang mengaku buta itu seperti kepedihan, dan mata berair-air. Sudah bergerak-gerak matamu, ayok bukalah. Hingga akhirnya terbuka matanya," ucap Martualesi saat menceritakan kejadian itu.

Setelah membuka matanya, laki-laki pengemis itu bukan merasa bersalah. Ia malah seperti tidak senang kepada petugas kepolisian.

"Ini lihat mataku," tantangnya sambil menunjuk tangan ke arah matanya.

Lalu, Martualesi coba menasehati pengemis yang mengaku ibu dan anak itu, agar tidak lagi mengulangi perbuatan mencari uang dengan cara menipu.

"Jangan ulangi perbuatan seperti ini. Ini tidak bagus," ujar Martualesi.

"Iya pak, minta ampun kami pak. Tolong jangan di bawa ke kantor polisi," jawab si ibu pengemis memohon-mohon ampun agar jangan ditangkap.

"Ya sudah, pulanglah jangan diulangi. Enggak bagus perbuatan seperti ini, marah Tuhan," ujar Martualesi.

Setelah mereka mengakui kesalahannya, Martualesi kemudian memberikan ongkos pulang kepada kedua pengemis. (Ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini