TAPUT | Jenajah Kristina Gultom ((20) siswi SMK korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan di dusun huta Sitolu-tolu Desa Hutapea Banuarea Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Disambut Isak Tangis keluarga dan warga dirumah duka Dusun Pangguan, Tarutung sekitar pukul 7.00 wib pagi pada hari, Selasa (6/8/2019).
Jenazah Kristina Gultom sempat dilakukan otopsi di RSU Djasamen Saragih Siantar selanjutnya dibawa ke rumah duka di Dusun Pangguan Kecamatan Tarutung.
Jenazah Kristina Gultom sempat dilakukan otopsi di RSU Djasamen Saragih Siantar selanjutnya dibawa ke rumah duka di Dusun Pangguan Kecamatan Tarutung.
Retna br Sianturi orangtua dari Kristina Gultom saat menyambut jenazah langsung berurai air mata usai turun dari ambulan membawa jenazah kerumah duka.
Almarhum Kristina siswi SMK yang masih PKL di kantor Dispora Pemkab Tapanuli Utara bercita cita jika lulus nanti akan berangkat berangkat ke Jakarta untuk bekerja.
" Tikki mangolu Didokkon ho au umakmu, Molo tamat ho Boru didokkon hodo ikkon Berangkat tu Jakarta mangalului karejo, hape gagal ma angan-angan mi boru. (Semasih hidup kau bilang sama Mama jika lulus kau putriku harus berangkat ke Jakarta mencari kerja, ternyata gagal cita - cita mu putriku)," ucap Retna br Sianturi didampingi suaminya Sardin Gultom sambil meneteskan air mata berulang-ulang di depan jenajah putrinya.
Masih kata Retna, harus matilah engkau di kebun itu, lihatlah mukamu sudah rusak dipukuli, tengoklah tulang mu dan nantulangmu sudah dari Jakarta datang melihatmu bersama abangmu.
" Tidak ada lagi temanku dirumah bercakap-cakap dirumah setiap hari dengan mu Kristina, kalau adekmu sakitnya karena lumpuh," katanya lagi sambil menangis.
Informasi dihimpun, pemakaman almarhum Kristina Gultom dilaksanakan hari ini, Selasa (6/8) pada pukul 5.00 wib sore di Hutapea.
Pantauan wartawan, masyarakat dan dari Dinas Dispora serta dari sekolah turut berdatangan ke rumah duka untuk menyalami keluarga untuk memberikan penghiburan dan doa kepada keluarga. (AS)
Almarhum Kristina siswi SMK yang masih PKL di kantor Dispora Pemkab Tapanuli Utara bercita cita jika lulus nanti akan berangkat berangkat ke Jakarta untuk bekerja.
" Tikki mangolu Didokkon ho au umakmu, Molo tamat ho Boru didokkon hodo ikkon Berangkat tu Jakarta mangalului karejo, hape gagal ma angan-angan mi boru. (Semasih hidup kau bilang sama Mama jika lulus kau putriku harus berangkat ke Jakarta mencari kerja, ternyata gagal cita - cita mu putriku)," ucap Retna br Sianturi didampingi suaminya Sardin Gultom sambil meneteskan air mata berulang-ulang di depan jenajah putrinya.
Masih kata Retna, harus matilah engkau di kebun itu, lihatlah mukamu sudah rusak dipukuli, tengoklah tulang mu dan nantulangmu sudah dari Jakarta datang melihatmu bersama abangmu.
" Tidak ada lagi temanku dirumah bercakap-cakap dirumah setiap hari dengan mu Kristina, kalau adekmu sakitnya karena lumpuh," katanya lagi sambil menangis.
Informasi dihimpun, pemakaman almarhum Kristina Gultom dilaksanakan hari ini, Selasa (6/8) pada pukul 5.00 wib sore di Hutapea.
Pantauan wartawan, masyarakat dan dari Dinas Dispora serta dari sekolah turut berdatangan ke rumah duka untuk menyalami keluarga untuk memberikan penghiburan dan doa kepada keluarga. (AS)