Tim Hukum Horas Bangso Batak Erwin Situmorang menegaskan, Ceramah UAS di sebuah Mesjid di Pekanbaru adalah pernyataan yang tidak benar.
“Ceramah dia (UAS) di Pekan Baru yang menyatakan salib itu ada iblis, kafir, dan ada jin, lalu juga menyatakan bahwa di red crossnya ambulance adalah lambang kafir. Itu adalah pernyataan yang tidak benar,” kata Erwin Situmorang di Mapolda Metro Jaya, saat membuat laporan.
Dia menjelaskan materi ceramah itu viral di media sosial dan sampai ke grup media sosial Horas Bangso Batak pada 16 Agustus 2019. Menurut mereka, pernyataan UAS masuk dalam ranah penghinaan dan penistaan agama kristen.
“Ada beberapa pernyataan dari pemuka agama muslim yang menyatakan bahwa pernyataan Ustad Abdul Somad itu adalah keliru. Jadi sesama umat Muslim juga keberatan dengan pernyataan yang disampaikan oleh beliau,” ujarnya.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa laporan terhadap ceramah UAS tersebut juga dilakukan oleh Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Mereka menilai ceramah Abdul Somad tersebut merupakan bentuk penistaan agama.
Seperti diketahui, mendadak viral sebuah Video UAS soal salib dan patung di media sosial. Terkait video tersebut, UAS pun telah memberi tanggapan atas ceramah yang dia sebut dilakukan 3 tahun silam.
Melalui video yang diunggah FSRMM TV di kanal Youtube pada Minggu (18/8/2019), UAS menyampaikan klarifikasi dalam ceramah di Desa Simpang Kelayang, Masjid At-Taqwa, Sabtu (17/8/2019).
“Pengajian didalam masjid tertutup. Bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di tv, tapi untuk intern umat Islam. Menjelaskan pertanyaan tentang patung dan tentang kedudukan Nabi Isa AS untuk orang Islam dalam Quran dan sunnah Nabi SAW,” ujar UAS.(*)
