Bedasarkan data yang dihimpun, DBD tersebut terjadi di Kecamatan Bajenis dengan 51 kasus, Padang Hilir 41 kasus, Padang Hulu 40 Kasus, Rambutan 31 kasus dan Kecamatan Tebing Tinggi Kota 12 Kasus
Sementara, Kelurahan yang setiap bulannya ada warga yang terserang DBD dan terbanyak yakni Kelurahan Tebing Tinggi Kecamatan Padang Hilir sebanyak 17 kasus, Kelurahan Pinang Mancung 13 Kasus, Kelurahan Durian 10 Kasus, Kecamatan Bajenis.
“Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan bersama dengan berbagai elemen masyarakat tetap melakukan gotong royong setiap minggu di berbagai daerah yang rawan DBD, dan juga dilakukan fogging,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Nanang Fitra Aulia, Selasa (9/7/2019).
Kemudian, Kabid P2P Dinkes Tebing Tinggi dr. Henny menambahkan, untuk mengatasi berkembangnya kasus DBD, adalah melakukan pencegahan dengan membersihkan lingkungan masing-masing dimulai dari rumah tangga sendiri.
“Jangan biarkan air menggenang atau tempat yang kotor tempat berkembang biaknya nyamuk, karena nyamuk banyak jenisnya termasuk nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD,” ucap dr. Henny.
Dia berharap para Kader Jumantik yang ada di setiap kelurahan dan lingkungan agar bertugas lebih serius melakukan evaluasi wilayah kerjanya, tidak menunggu laporan warga setelah ada kejadian.
"Utamakan pencegahaanya, lihat dan tinjau rumah-rumah warganya, berikan penjelasan pencegahannya, mereka kan sudah dilatih," pungkasnya.(sdy)
