Pemuda generasi Tolusadagulan bersimpuh di depan makam leluhur Raja Oppu Ja bilang Mauli Harahap Sidakkal |
PALUTA | Dua
Tokoh Pemuda Kabupaten Padang lawas utara Paluta yang mengatas namakan Pemuda
generasi Tolusadagulan bersimpuh di
depan makam leluhur Raja Oppu Ja bilang Mauli Harahap Sidakkal yang merupakan
perintis luat (Wilayah kekuasaan) Gunung tua termasuk wilayah kota gunung tua
yang merupakan ibu kota Kabupaten Padang lawas utara Provinsi Sumatera utara.
Dalam ziarah tersebut Mereka tampak berdoa bersama,
setelah itu satu per satu mencium batu nisan yang bertuliskan Ja Bilang Mauli
Harahap Sidakkal.
Dari penuturan Sandy Kurniawan Harahap Sidakkal salah
satu pemuda yang ziarah,makam yang panjangnya sekitar dua meter lebih adalah
mekam leluhur luat desa Gunung tua bermarga harahap sidakkal yakni, dari
keturunan Laki laki Dja Bilang Mauli Harahap Sidakkal dan Anak Cucu dari garis
keturunan anak perempuan Dja Bilang Mauli Harahap Sidakkal (Istilah adatnya
Anak Boru) bermarga Dalimunthe dan bermarga Siregar.
"Informasi yang kami gali dari para tetua tokoh adat
Harahap Sidakkal di Luat Gunung tua,saya masuk generasi ke 14 dari oppu Dja
Bilang Mauli Harahap Sidakkal"Ungkap Sandy Kamis,(16/5/2019).
Selain itu kata Sandy,berdasarkan stambook (Artefak
/Naskah Kuno garis keturunan) yang di tunjukkan orang tuanya,Oppu Dja Bilang
Mauli memiliki 8 saudara laki laki dan dua
diantaranya juga dinobatkan pada masanya sebagai pemangku luat
yakni,Luat Purba Sinomba dan luat Halongonan.
Dijelaskannya,untuk Pemangku Luat Halongonan namanya Raja
oppu Datu Nabirong Harahap Sidakkal (Cikal bakal nama kecamatan Halongonan di
Paluta) dan Pemangku Luat Purbasinomba
namanya Raja Oppu Suaraipane Harahap Sidakkal cika bakal nama (Sungai Batang Pane).
Kedua saudaranya tersebut yakni,Oppu Datu Nabirong
Harahap Sidakkal dan Oppu Suarai Pane Harahap Sidakkal makamnya bersebalahan di
desa ujung Padang kecamatan Halongonan.
Dari catatan sejarah, Generasi dari garis keturunan laki
laki Ketiga Raja pemangku luat ini lahirlah
beberapa pejabat pemerintahan dan tokoh tokoh politik yang tangguh,diantaranya tokoh politik
nasionoal dan Daerah seperti Chairruman Harahap (Mantan Anggota DPR RI),Charles
Minda Mora Harahap (Mantan Jaksa Agung Muda RI),Maradaman Harahap(Ketua KY
RI),Wakil Bupati Paluta H.Hariro Harahap,Wakil Ketua DPRD Paluta Basri
Harahap,Anggota DPRD Paluta H.Toguan Harahap, H.Arjuman E.E. Harahap,Ahmad
Tahmrin Harahap dan lain sebagainya.
Dari itu Kata Sandy,melihat catatan tersebut mengajak Seluruh
generesi Tolu Sadagulan dan anak borunya agar saling bergandeng tangan memugar
makam para leluhurnya tersebut.
"Harapan saya,selain untuk menghormati leluhur, mari
kita gagas ketiga makam ini Seharusnya adalah salah satu Ikon Kabupaten
Paluta,serta ini nantinya akan menjadi wisata religius dan juga menjadi
peninggalan bukti sejarah yang merupakan marwah identitas kita yang tak
terbantahkan, bahwa kita adalah tuan rumah di tiga luat ini"Kata Sandy.
Dari analisisnya, Sandy juga menduga masa ketiga Raja
luat ini jauh sebelum berdirinya Candi Bahal diportibi .Alasan kuatnya
mengatakan menilik dari tujuan perintis
Candi bahal dari india menyusuri sungai batang pane hingga mendirikan rumah
ibadah mereka Candi bahal di portibi adalah berdagang.
"Jika berdagang alasan kedatangannya,berarti sudah
ada objek pembeli di daerah itu untuk menjajakan dagangannya.Sementara kita
ketahui ketiga Leluhur ini adalah cikal bakal sebagian besar wilayah Padang
bolak dan Halongonan seluruhnya."kata Sandy.
Penutub,Narasumber ini menyampaikan seluruh alur cerita
bukan menjadi patokan akurasi sejarah dan layak menjadi bahan untuk
diperbincangkan dengan berbagai opini cerita lainnya dari berbagai nara sumber.
"Yang jelas perbedaan opini cerita di dalamnya
syah-syah saja,akan tetapi yang
terpenting ini adalah dasar untuk memperkuat tali silaturrahmi dan rasa
kebersamaan para generasi Tolu Sadagulan yang didalamnya ada Falsafah Dalihan
Natolu "tutupnya.(GNP)