Mantan Pejuang, Kakek Berusia 81 Tahun Ini 5 Tahun Hidup Gelandang di Kota Padangsidimpuan

Sebarkan:
Mantan Pejuang, Kakek Berusia 81 Tahun Ini 5 Tahun Hidup Gelandang di Kota Padangsidimpuan
Padangsidimpuan | Hasan Siregar kakek berusia 81 tahun ini sudah 5 tahun hidup sebagai tunawisma gelandangan di kota Padangsidimpuan, Ia juga merupakan salah satu pernah ikut berjuang pada masa penjajahan Belanda dulu.

Kepada metro-online.co Hasan Siregar menceritakan, Ia dilahirkan di Tanjung Tiram Asahan Sumatera Utara tahun 1938 tepatnya 81 tahun yang lalu, sejak usianya 6 tahun Ia sudah ditinggal mati oleh kedua orang tuanya, ayahnya berasal dari Sipirok Tapanuli Selatan sedangkan ibunya berasal dari Jawa. Sejak itulah Ia merantau ke Padangsidimpuan dengan menompang kenderaan tentara Belanda pada masa itu.

Di Padangsidimpuan Ia pun mulai mecari kehidupan dengan bebagai macam kerja dan berpindah pindah tempat tinggal dan di Padangsidimpuan inilah Ia mengatakan pernah mengabdikan dirinya pernah ikut berjuang melawan  penjajah pada masa penjajahan Belanda.

"Saya juga dulu pernah ikut berjuang di Padangsidimpuan ini melawan penjajah, semua tentang Sidimpuan ini pada zaman dulu saya tahu, namun orang tidak yakin saya ini pejuang, karena kawan - kawan saya sesama pejung dulu sudah banyak yang meninggal dunia, dan ini hanya tinggal kenangan saja" ungkap Hasan kepada metro-online.co, Kamis, (09/05/2019).

Hasan juga menceritakan, dulu Ia pernah bekerja sebagai supir truk, kini dalam kesehariannya Hasan bekerja menjadi pemulung karton dan botol minuman bekas, dari hasil penjualan itulah Ia memperoleh uang untuk makan. Ironisnya barang bekas tersebut Ia jual setelah 3 bulan sampe 5 bulan dikumpulkan dulu baru Ia jual dengan hasil penjualan berkisar Rp. 150 ribu - Rp. 350 ribu saja. Hasan juha menceritakan Ia sering tidak makan.

"Barang bekas itu kita kumpul dulu 3 bulan sampe 5 bulan baru di jual, kalau untuk makan kadang cuma 1 kali makan sehari kadang 2 kali dan pernah juga saya tidak makan selam 3 hari hanya minum kopi sama kue dsn roti saja" cetus Hasan saat berbincang dengan metro-online.co

Ironisnya lagi Hasan juga tidak memiliki saudara ataupun keluarga lagi, Ia hanya hidup sebatangkara dan dimasa hidupnya Ia tidak pernah menikah atau bisa dikatakan perjaka tua.

Kini Hasan sudah 5 tahun menjalani hidup gelandangan dan tinggal di tangga - tangga bale Masjid raya Al -Abror kota Padangsidimpuan dengan beralaskan karton dan beratapkan tenda secukupnya, kondisinya kini sakit - sakitan dan kakinya mengalami patah tulang sehingga Ia jalan terpengkal - pengkal.

Apakah ada bantuan pemerintah ? " Saya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik itu berupa Uang ataupun barang, dulu pernah ada datang ke saya dia katanya dari dinas sosial kota Padangsidimpuan, tetapi itu cuma nanya - nanya keadaan dan keberadaan saya saja" katanya.

Kemudian apakah pernah mendapatkan zakat biasanya pada saat menjelang lebaran ? " zakat pun saya tidak pernah mendapatkannya apalagi dari mesjid ini, hanya saja ada beberapa orang yang iba melihat saya dan mereka memberikan uang seikhlasnya. Saya juga tidak mau merepotkan orang dan tidak mau meminta - minta, jika ada yang memberikan rezeki, tidak mungkin saya tolak" ungkap kakek berusia 81 tahun ini.

Hasan berharap dimasa tuanya ini Ia mendapatkan tempat tinggal yang layak atau Ia memiliki usaha bengkel tambal ban.

Terpisah dinas sosial kota Padangsidimpuan melalui kepala bidang (Kabid) rehabilitas sosial Syahban mengatakan, terkait masalah ini agar di tanyakan dulu kepada Kepala dinas (kadis) bagaimana penaganannya, sementara kepala dinas sosial kota Padangsidimpuan Sopian Subri Lubis belum bisa ditemui untuk dimintai keterangan. (Syahrul)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini