Banyak Timbulkan Persoalan, Sistem Pemilu Serentak Perlu Dievaluasi

Sebarkan:


Kualanamu - Sistem  Pemilihan Umum (Pemilu)  serentak  2019, Pilpres,  Pileg dan lainnya perlu dievaluasi kedepan. Pasalnya, banyak persoalan yang diteimbulkan, termasuk  dugaan kecurangan  bahkan menimbulkan korban  meninggal dunia dipihak peyelenggara diduga  akibat  kelelahan dan tekanan pisikologis  sangkin ribetnya.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi V DPR RI  Capt. Anthon Sihombing  pada wartawan di Bandara Kualanamu saat bertolak ke Jakarta. Senin,(29/4) sore.

“Sudah ketinggalan kita kalu cara seperti ini terus dilakukan, coba bayangkan pekerjanya itu hampir tujuh juta orang. Kemduian sistem pemilihan seperti ini hanya terdapat di  Bangladesh, ” tuturnya.

Maka kedepan saya berharap kita harus memakai sistem elektronik, sistem yang lebih canggih saat sekarang ini.Sehingga tidak ada lagi saling mencurigai. “Bayangkan menigirm uang saja kita percaya lewat ajungan Tunai Mandiri (ATM), masak suara kita kirim via elektronik atau ATM kita tidakpercaya,” terangnya.

Maka  sistem yang digunakan saat sekarang memilih sistem coblos dengan menggunakan paku itu sama dengan menurunkan martabat bangsa. Masak sudah merdeka sekian puluh tahun masih menggunakan paku melakukan pemilihan umum. Maka tidak heran maling-maling suara disetiap pemilu banyak dengan sitem ini karena kurang  terjaga kemanannya.

Untuk itu kedepan perlu kita kaji kembali  kearah yang lebih baik sehingga tidak habis uang negara dan memerlukan banyak tenaga melaksnakan Pemilu serentak ini serta tidak menimbulkan korban.

Disingung perolehan suaranya pada Pileg 2019  sejauh ini menurutnya ia masih optimis terpilih kembali kesenayan dari Partai Golkar dapil Sumut III. Pasalnya, dari dulu ia sudah dipercaya rakyat buktinya ia sudah tiga priode menjabat.

”Dibebearapa Kabupaten/Kota Dapil Sumut  III perolehan suara sementara saya masih  tertinggi dibanding yang lain bahkan sangat siknifikan termasuk di Siantar, Dairi,Pakpak Barat serta lainnya.pungkasnya.(wan).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini