Diduga Fasilitas Negara Dijadikan Tempat Kampanye, Mahasiswa Geruduk Kantor Walikota Padangsidimpuan

Sebarkan:


Padangsidimpuan - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor walikota Padangsidimpuan dan kantor DPRD Kota Padangsidimpuan, Rabu, (25/03/2019) sekitar pukul 12.00 WIB.

Unjukrasa ini digelar terkait adanya dugaan kampanye untuk memenangkan pasangan Capres nomor urut 01 yang dilakukan sekelompok orang yang menggunakan fasilitas negara tepatnya di gedung aula kantor camat Padangsidimpuan Tenggara.

Kordinator aksi, Rahmad Taufiq Pardede mengatakan, mahasiswa IMM merasa punya kewajiban dan tanggungjawab moral untuk mengawal terciptanya pesta demokrasi damai diseluruh Indonesia dan termasuk di Padangsidimpuan agar berjalan sesuai peraturan yang berlaku.

"Aksi damai yang hari ini kami laksanakan sebagai peringatan bagi semua kelompok yang ingin merusak pesta demokrasi ini dengan cara - cara melanggar aturan," ucap Rahmat.

Dikatakannya, belakangan ini di Padangsidimpuan viral video dimana ditemukan ada beberapa oknum polisi yang diduga mengkampanyekan salah satu kandidat presiden yang diduga menggunakan aula akntor camat Padangsidimpuan Tenggara yang merupakan fasilitas negara.

"Kedatangan puluhan mahasiswa kekantor walikota tujuannya ingin bertemu dengan Walikota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution, kami ingin menyampaikan aspirasi dan pernyataan sikap langsung dihadapan walikota Padangsidimpuan," pintanya.

Dalam aksi, puluhan massa meminta kepada walikota Padangsidimpuan agar memastikan dan menertibkan seluruh ASN mulai ditingkat daerah, desa dan kelurahana agar  bersikap netral.

Selain itu, mereka meminta Walikota Padangsidimpuan agar memberhentikan camat Padangsidimpuan Tenggara yang diduga telah membiarkan kantor camat sebagai tempat kampanye.

Meminta kepada walikota Padangsidimpuan agar segera memberikan keterangan resminya terkait video viral tentang kantor camat dijadikan tempat kampanye.

Meminta kepada walikota Padangsidimpuan agar mundur dari tim kemenangan daerah Capres dan Cawapres 01 agar fokus mengawal terselenggaranya  pemerintahan Padangsidimpuan yang bersih dan  mengurangi potensi penyalahgunaan  jabatan dan fasilitas negara untuk kampanye.

Aksi unjukrasa damai mahasiswa IMM ini berlangsung tidak sesuai harapan, pasalnya Walikota Irsan Efendi Nasution tidak dapat hadir ditengah - ditengah mereka untuk memberikan jawaban, tetapi hanya diwakilkan oleh asisten II walikota Rahuddin Harahap.

Dihadapan pengunjuk rasa Rahuddin menyampaikan peemintaan maaf, bahwa walikota tidak bisa hadir dikarenakan sedang melaksanakan rapat dikantor DPRD kota Padangsidimpuan dsn terkait video yang sedang viral tersebut, Ia meminta agar masyarakat dapat menyikapi kebenaran video tersebut.

"masalah video tersebut kita sudah mengetahui dan terima laporannya, kita meminta agar masyarakat dapat tenang dan tetap menjaga kekondusifan pemilu 2019 ini" ucapnya.

Ia juga mengatakan video tersebut belum bisa dipastikan apakah disana ada unsur berkampanye, karena video tersebut adalah video tentang sosialisasi mengenai bantuan sosial program keluarga harapan (PKH). Jelasnya.

Sementara puluhan pengunjuk rasa tidak bisa mempercayainya begitu saja sebelum mereka bertemu lanhsung dengan walikota Padangsidimpuan.

"kami tidak akan percaya apapun alasan yang disampaikan sebelum Bapak walikota Padangsidimpuan yang langsung memberikan penjelasan dan keterangan, dan kami tidak akan membubarkan diri dari sini" teriak para pengunjuk rasa.

Pantauwan metro-online.co, unjuk rasa berlangsung dengan aman dan tertib dengan pengawalan kepolisian dan satuan polisi pamong praza kota Padangsidimpuan. (Syahrul).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini