Boru Pasaribu Dibacok Perampok Hingga Bersimbah Darah dan Jari Nyaris Putus

Sebarkan:
Ronia Pasaribu dirawat medis
Ronia Pasaribu dirawat medis


TARUTUNG | Entah mimpi apa Ronia boru Pasaribu. Nenek 75 tahun ini tega dibacok perampok demi menggasak uang di saku serta anting-antingnya. Akibat serangan pelaku, warga Parsalakan, Desa Pansurnapitu, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara itu bersimbah darah.

Kejadian naas itu dialami Ronia Pasaribu pada hari Senin, 18 Maret 2019 sekira pukul 18.30 wib di kebun salak miliknya di Desa Pancur Napitu. Selain kehilangan uang dan perhiasan, korban juga menderita jari tangan yang hampir putus, serta sejumlah luka bacokan lainnya di tangan dan kepala.

Kasus ini masih dalam penanganan Sat Reskrim Polres Taput. "Ya, kita masih lidik serta olah TKP dan mengejar pelaku perampokan," tutup Kasat Reskrim AKP Hendro Sutarno via selular.

Informasi dihimpun, pelaku diduga ada dua orang, terdiri dari seorang perempuan dan seorang pria yang hingga saat ini identitasnya masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Keduanya berniat menghabisi korban sembari menggasak harta bendanya.

Hari itu, korban yang sedang berada di ladang salaknya didatangi kedua pelaku. Mereka berpura-pura hendak membeli salak dari kebun Ronia. Karena tak menaruh curiga, korban langsung beranjak memasuki kebun untuk mengambil buah yang diminta pelaku.

Ketika hendak memetik buah salak itulah, korban langsung diserang kedua pelaku. Tak tanggung, nenek bertubuh renta itu dibacok dengan sebilah parang hingga jarinya hampir putus, tangannya luka-luka dan kepalanya bocor bersimbah darah. Selanjutnya para pelaku menggasak harta benda korban.


Beruntungnya, korban yang terkapar bersimbah darah itu langsung didatangi cucunya yang bernama Desria Sibarani (17). Selanjutnya peristiwa itu dilaporkan kepada ayahnya, Mannen Sibarani. “Bapa, bereng jo ompung nga ditallik jolma (Pak, lihat dulu nenek sudah dibacok orang-red),” teriak Desria.

Selanjutnya Mannen Sibarani bersama rekan-rekannya langsung berancak menemui Ronia Pasaribu. Setiba di ladang, Mannen Sibarani melihat ibu kandungnya itu sudah terkapar bersimbah darah. Karena tak tahan melihat kondisi korban, dia pun meminta tolong kepada warga untuk melarikan ibunya ke rumah sakit.

Informasi terakhir, kondisi Ronia Pasaribu sudah mulai membaik. Namun masih dalam perawatan intensif pihak medis di Rumah Sakit Tapanuli Utara di Kota Tarutung.(red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini