KUALANAMU |
Sikapi keluhan masyarakat terhadap mahalnya harga tiket pesawat dan penerapan
bagasi berbayar yang semakin membebani masyarakat, Komite II Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menggelar pertemuan dengan Komunitas Bandara
Internasional Kualanamu Deliserdang, Jumat (15/02/2019).
Dari anggota DPD RI dipimpin oleh Parlindungan Purba SH.
Sementara dari Komunitas Bandara Internasional Kualanamu masing-masing Otoritas
Bandar Udara Wilayah II Medan dihadiri Kepala Bidang Keamanan dan pengawasan
Agus Pramuka, dari AP2 Bandara Kualanamu SM of Airport Maintenance Yusron Fauzi,
Manager Operasional dan Service Tri Adhianto dan sejumlah pejabat lainnya.
Sementara dari maskapai dihadiri oleh sejumlah Manager
Station Maskapai, di antaranya Elen Noviana Manalu station Maneger Lion Group,
Manager Station Citilink Defri dan lainnya.
Dalam pertemuan DPD RI meminta informasi dari para
maskapai atas penyebab mahalnya harga tiket dan penerapan bagasi berbayar.
Parlindungan Purba menyampaikan dalam hal ini Komite II
melakukan pengawasan undang undang Penerbangan terkait dengan keselamatan dan
pelayanan publik. “Dan hari ini kami fokus pada kenaikan harga tiket pesawat
dan penerapan bagasi berbayar. Apa sebenarnya yang dirasakan oleh komponen yang
ada di bandara Kualanamu baik itu, Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara,
Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan sebagai regulator dan Maskapai sebagai
transportasi udara yang digunakan masyarakat,” katanya.
Beberapa masukan yang diterima pihaknya, adalah adanya
komponen biaya yang tinggi dan menjadi cost yang tinggi pada Operasional
Maskapai. Contoh nya kenaikan avtur bahan bakar pesawat, katanya, naik sampai
35 hingga 40 persen. “Ternyata begitu kami cek dari data yang kami dapat avtur
itu justru turun harganya di dunia,” sebut Parlindungan Purba.
Yang kedua, adanya beban beban biaya penerbangan apakah
fick cost atau variabel cost yang berdampak pada Maskapai untuk menaikkan harga
tiket secara maksimal sesuai batas atas harga tiket yang di tentukan.
Kini harga tiket pesawat dari Kualanamu Jakarta biasanya
delapan ratus ribuan, bertahan hampir dua jutaan dan untuk Penerbangan
Kualanamu Nias yang masyarakat nya mayoritas di bawah sejahtera tiketnya di atas
satu jutaan rupiah.
"Bagaimana ini? Maskapai bisa menerapkan harga tiket
sesuka hati mereka? Kami ada perbandingan dengan layanan penerbangan di luar
negeri karena komposisi nya kan sama, dengan lama perjalanan. Namun di sana
bisa jauh lebih murah. Ada apa dengan Penerbangan kita?" herannya.
Parlin mengatakan, dalam pertemuan kali ini dengan
Komunitas bandara, mereka sudah mendengar langsung yang menjadi masalah tinggi
nya harga tiket pesawat hingga saat ini. “Kami akan menyampaikan dan membahas hal
ini dengan Menteri perhubungan dan presiden. Dan terkait kewenangan Otoritas
Bandara Udara di Kualanamu, kami meminta pada pemerintah mestinya diberi
kewenangan penuh untuk memberikan tindakan pada maskapai ataupun operator lain
yang melanggar ketentuan aturan dan SOP yang sudah ada,” tegasnya.(wan)

