Binjai - Maraknya isu dugaan penggunaan 'earpiece' saat debat kedua Capres yang dilakukan oleh Capres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf membuat sejumlah kalangan ikut angkat bicara.
Salah satunya tokoh masyarakat (Tomas) Kota Binjai, Ustad Sani Abdul Fattah. Dirinya meminta agar tim pemenangan atau Capres 01 memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
"Kalau hal ini tidak diberikan penjelasan maka bisa jadi ini merupakan bola liar di medsos yang dapat menjatuhkan kredibilitas Capres 01," jelasnya, Minggu (23/2/19).
Dikatakannya, debat itu merupakan buah pikiran maupun isi kepala dari seorang Capres untuk mengungkapkan bagaimana dirinya akan membangun dan memajukan negara yang akan dia pimpin.
"Jadi debat itu bukan dari buah pikiran orang lain atau satu kelompok maupun satu golongan tertentu dengan perpanjangan alat earpiece yang di duga digunakan Capres 01," terangnya.
"Maka kami sangat berharap agar Tim Kampanye Nasional 01 segera memberikan penjelasan tentang hal itu agar masyarakat bisa mengetahui duduk permasalahan sebenarnya dan selesai didunia maya," tambah Sani yang juga ketua GNPF Binjai.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres nomor urut 02, Prabowo-Sandi berbicara soal isu Capres Jokowi menggunakan earpiece saat debat kedua. Menurut BPN Prabowo-Sandi, TKN Jokowi-Maruf harus segera memberikan penjelasan soal isu yang viral di Medsos.
Menurut Andre Rosiardie (Caleg Gerindra/Humas BPN Prabowo-Sandi) mengatakan, di Medsos ramai dibahas mengenai gerakan Jokowi menekan pulpen dan memegang telinga, padahal tidak ada kertas, sehingga dituding memakai earpiece saat debat berlangsung. (hendra).

