Usai Bunuh Kekasih, Pria Ini Tembak Kepala Sendiri. Keduanya Ditemukan Bugil di Kamar Hotel

Sebarkan:
Jasad kedua korban


ASAHAN | Warga Kota Kisaran, Kabupaten Asahan mendadak digegerkan aksi pembunuhan tersadis di awal tahun 2019 ini. Hasyim Prasetyo (34) dan kekasihnya Devi istiana (22) ditemukan tewas bermandikan darah di kamar nomor C12 Hotel Central, Jalan Sei Gambus no  8-A, Kel. Sendang Sari, Kec. Kisaran Timur, Kab. Asahan, Senin (7/1/2019) siang. Menurut penyelidikan, keduanya tewas dengan cara ditembak di bagian kepala.

Informasi dihimpun redaksi, pada hari Minggu, 06 Januari 2019 sekira pukul 10.16 wib kedua korban cek in di kamar C12 Hotel Central. Mereka pun didata oleh kasir hotel. Kemudian diantarkan oleh karyawan yang bernama Afdi Fadlan ke kamar C12. Selanjutnya sepasang kekasih ini menginap di kamar tersebut.

Kemudian, pada hari Senin tanggal 07 Januari 2019 sekira pukul 11.30 wib saksi, Fahmi selaku Security Hotel Central mendatangi dan menggedor kamar C12 guna menanyakan apakah masih melanjutkan sewa kamar. Tapi lantaran tak ada respon dari dalam kamar, Pahmi lalu meninggalkan kamar itu dan memberitahukan kepada kasir.

Sekira pukul 13.00 wib, kasir menyuruh Pahmi, Andi Puryono, Joko Priyono dan Tomi untuk mengecek kembali kamar C12 itu. Tapi setelah digedor, tetap tidak ada respon dari dalam kamar dan pintu tetap terkunci. Alhasil, para karyawan hotel ini mencoba membuka dengan kunci cadangan.


Tapi alangkah kagetnya mereka lantaran menemukan sepasang kekasih itu telah bersimbah darah. Posisi Hasyim Prasetyo dalam keadaan telungkup dengan kepala pecah. Sementara Devi Istiana dalam keadaan telungkup posisi duduk dengan kepala ke tempat tidur.

Lebih kagetnya lagi, para saksi ada melihat sejenis senjata api rakitan terletak di lantai tepat di ujung kaki korban. Selanjutnya kasus dilaporkan pihak manajemen hotel ke Polsek Kota Kisaran.

Hasil penyelidikan sementara yang dipimpin IPTU Eddy Siswoyo, petugas menemukan beberapa barang bukti, di antaranya, 2 (dua) butir proyektil peluru menempel di dinding tembok dan 1 butir ditemukan di kasur, 1 (satu) bungkus power magic (obat kuat) yang telah digunakan, 2 (dua) unit  HP Merk Nokia  ditemukan 1 di meja dan 1 lantai di bawah kaki   korban, 1 (satu) Buah Tas  sandang warna cream kehijauan, 1 (satu) buah kunci Sepeda Motor, 1 (satu) buah KTP ditemukan di dalam dompet an. HASIM PRASETIA, 1 (satu) unit sepeda motor Honda Merk Scoopy warna hitam dengan Nopol : BK 5715 VBE dan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Merk Mio warna hitam dengan No Pol : BK 2200 OV, 1 ( satu) Bilah Clurit / arit bergagang kayu, 1 (satu) pucuk senjata api rakitan jenis gagang kayu, 2 (dua) butir selongsong peluru kaliber 5.56, Hasil Screen shot percakapan antara  korban DEPI ISTIANA  dengan HASYIM PRASETIA, 1 (satu) potong celana jeans warna hitam, 1(satu) potong celana jeans warna putih (milik wanita), 1 (satu) potong baju kemeja warna biru (diduga milik wanita), 1 (satu) potong celana dalam warna abu abu MERK Campion, 1 (satu) buah selimut  motif bunga, 1(satu) buah serpet dan kaus dalam laki laki, 1 (satu) buah tas ransel warna abu abu, 1 (satu ) ptong celana dalam wanita dan kaus warna putih.

Petugas juga menemukan 1 (satu) pasang sepatu sport laki laki , dan sandal wanita warna  hitam, 1 (satu) buah kunci kamar hotel yang ditemukan dalam saku celana jeans hitam sebelah kiri, 2 ( dua ) buah sprai warna putih bercak darah, 4 (empat ) buah bantal, 1 buah dompet pria warna coklat berisikan SIM C dan uang, 1 buah cincin  emas, 1 pasang krabu emas dan 1 buah kalung emas.  

Usai melakukan oleh TKP yang dipimpin oleh tim Labfor Medan dan Subdit III Jatnras Poldasu, serta melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti, petugas lalu membawa kedua mayat korban ke RSUD Djasamen Saragih untuk dilakukan otopsi.

Kemudian petugas juga melakukan pemeriksaan TKP dan memeriksa CCTV. Dugaan sementara oleh Tim labfor Poldasu dan  Subdit III Jatanras Poldasu, korban Devib Istiana ditembak terlebih dahulu oleh korban Hasyim Prasetia dari jarak dekat dan dari arah Kepala belakang dan tembus ke pelipis kiri korban Devi.

Sedangkan korban Hasim diduga menembak tulang alis depan dirinya sendiri. Korban Hasyim mengalami luka tembak tempel dari arah pelipis depan. Hal ini ditunjukkan dengan bekas luka gosong di sekitar dahi Hasyim. “Kondisi pecahnya tengkorak korban Hasyim juga diduga dikarenakan panas dari luka tembak tempel, serta posisi senjata api rakitan yang dekat dengan korban Hasyim,” ujar Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Ricky Atmaja sembari menyebutkan, kasus ini masih terus dilidik.


Untuk memastikan kesimpulan sementara itu, Penyidik menyerahkan barang bukti sisa  1 proyektil yang ditemukan saat olah TKP lanjutan kepada  Labfor Poldasu. Tujuannya untuk mencari tahu apakah benar proyektil  tersebut digunakan dari Senjata api rakitan tersebut.

Penyidik juga mengambil hasil otopsi, melakukan pemeriksaan saksi-saksi lanjutan, melakukan penyelidikan terkait senjata api  di TKP, serta melakukan penggeledahan kembali di rumah korban Hasyim Prasetia untuk mendapatkan informasi terkait senjata api rakitan tersebut serta menelusuri profiling tentang Hasyim.(red)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini