Penumpang Protes Biaya Bagasi, Anggota DPD RI Mengamuk di Counter Chek In Lion Air |
Saat melakukan peninjauan didampingi pihak Otoritas bandara KNIA diwakili Kepala Seksi Angkutan Udara, Robert Hutagalung, Eksekutif General maneger Bandara Kualanamu, Bayuh Iswantoro dan sejumlah pejabat lainnya. Parlindungan Purba menemukan sejumlah penumpang yang protes sampai menangis karena tak sanggup membayar biaya bagasi yang diminta maskapai hingga anggota DPD RI ini mengamuk pada pihak Lion Air meminta toleransi agar membantu masyarakat itu.
Puncak kemarahan anggota DPD RI ini karena menemukan langsung sejumlah penumpang yang protes karena tak sanggup membayar bagasi mereka hingga jutaan rupiah. Sementara sebelumnya tidak ada pemberitahuan pada penumpang tersebut.
“Ini menjadi masalah saat penumpang sudah ada di bandara hendak berangkat, penumpang dikenakan biaya bagasi sebanyak Rp47 ribu perkilo gram. Tagiahannya hingga Rp6 jutaan. Bagaimana ia bisa bayar? Dia sudah pesan tiket 4 hari sebelum penetapan penghapusan kebijakan batas 7 kilo gram gratis bagasi, ini tidak ada toleransi. Sudah tidak bener Lion Air ini,” kesalnya.
Mahalnya biaya bagasi penumpang maskapai Lion Air sudah menuai protes para penumpangnya sejak diberlakukan aturan batas bagasi gratis hanya 7 kilo gram perpenumpang sejak 22 Januari 2019 kemarin.
Anggota DPD RI ini menganggap kalau kebijakan maskapai lion air menyusahkan masyarakat. Dan ia juga menduga memang ada kartel kartel yang memainkan harga tiket pesawat dan biaya bagasi yang tinggi untuk mencari kesempatan pada saat masyarakat membutuhkan transportasi cepat saat ini
Parlindungan Purba meminta pihak Lion Air agar memberikan sosialisasi lagi pada penumpangnya agar tidak menganiaya masyarakat seperti saat ini sampai satu bulan ke depan.
Pada saat peninjauan, DPD RI memanggil sejumlah pejabat bandara kualanamu dari otoritas bandara dan pihak maskapai untuk membantu memberikan solusi keringanan biaya bagasi pada sejumlah penumpang yang barang bagasinya tertahan karena tak bisa membayar biaya bagasi. sebeb katanya, pata warga ini tidak tau kalau biaya bagasi sudah tidak lagi gratis sebanyak 20 kilo gram perpenumpang.
Sementara itu, maneger station Lion air group Helen Noviana mengatakan kalau kebijakan ini memang sudah resiko yang harus diambil karena sudah merupakan kebijakan manejemen perusahaan, sedangkan mereka hanya menjalankan saja.
“Kalau komplain kami atasi semampu kami dan sosialisasi berjalan kami sampaikan pada penumpang. Kalau penurunan jumlah penumpang kami rasa maskapai lain juga mengalami penurunan penumpang pada sebulan terakhir ini,” katanya.(wan)