Desa Pargarutan Dolok Berharap Pemkab Tapsel Dukung Hasil Olahan Sapu Ijuk Warga

Sebarkan:


TapanuliSelatan - Warga Kampung Kantin Desa Pargarutan Dolok Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan berharap pemerintah kabupaten (pemkab) Tapanuli Selatan memberikan perhatian dan dukungan terhadap pengembangan dan kemajuan usaha kerajinan tangan sapu ijuk salah satu olahan tangan warga kampung kantin Desa Pargarutan Dolok.

Olahan sapu ijuk warga kampung Kantin bermerek cap 9 Yogi ini sudah berjalan satu tahun lebih sejak tahun 2017 dan sudah beredar, bisa didapatkan di pasar dan grosir wilayah Tapanuli bagian selatan (Tabagsel) dengan harga berkisaran Rp. 15.000 serta memiliki kualitas dan mutu yang terjamin.


Para pengrajin sapu ijuk yang merupakan warga kampung kantin ini mengatakan usaha kerajinan sapu ijuk ini sangat membantu perekonomian mereka, selain itu mereka juga sangat berharap dukungan dan perhatian dari pemkab Tapsel untuk membantu mereka baik dalam memberikan pelatihan maupun membantu dalam memasarkan atau mempromosikannya agar usaha kerajinan tangan mereka ini maju dan lebih berkembang lagi.

"ini sangat membantu dan menambah penghasilan kita, kita juga meminta perhatian pemerintah agar dapat membantu dan mendukung usaha ini, biar sapu ijuk buatan kita ini lebih dikenal dan diminati masyarakat" pinta ibu - ibu pengrajin sapu ijuk warga kampung Kantin ini.

Senada juga disampaikan kepala desa Pargarutan Dolok Henri Harahap, sejak berdirinya usaha kerajinan ijuk olahan tangan warga kampung Kantin ini, Ia selalu berharap pemkab Tapsel bisa membantu dan memberikan dukungan untuk kemajuan usaha ini agar nanti kedepannya lebih berkembang dan memiliki daya jual yang besar dipasaran. Ungkapnya, kepada metro-online.co 

Selain membantu perekonomian warga, Henri mengatakan ini salah satu bentuk pengembangan ekonomi kreatif yang turut mendukung program desa Pargarutan Dolok.

"Maka dari itu kita meminta dukungan dan bantuan pemerintah dalam upaya pelatihan dan pengembangannya, selain itu kita juga beeharap agar pemerintah dapat membantu memberikan alat mesin bubut agar kayu sapunya bisa juga diolah disini dan tambahannya agar dibangun sarana dan prasarana   seperti gudang tempat pengolahan dan penyimpanan." pinta Henri.

Kemudian Henri menceritakan bahwa warga kampung Kantin Ibu- ibu pengrajin sapu ijuk sudah pernah dibawa ke Jakarta untuk mengikuti kontes dari tim pelaksana inovasi desa (TPID). "ini adalah salah satu kebanggan kita, bahwa ada hasil industri yang merupakan asli kerajinan yang dimana bahan dan pembuatannya ada di daerah Tapsel sendiri" ungkapnya.


Disamping itu pihak dari Dinas pemerintahan Masyarakat Desa (PMD) juga sudah pernah datang untuk melakukan pendataan dan tahun 2019 ini direncanakan pemkab Tapsel akan memberikan suntikan dana untuk pengembangan usaha ini. Terakhir Henri berharap kepada pemkab tapsel agar menghimbau dan menyarankan kepada masyarakat supaya menggunakan hasil olahan sapu ijuk dari daerah Tapanuli Selatan bermerek cap 9 Yogi asli buatan daerah sendiri. Pungkasnya. (Syahrul)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini