Sakit Hati, Pria Ini Nekat Bunuh Bos Kerjanya

Sebarkan:

Langkat - Asisten Afdeling III Kebun Sawit Hulu, M. Iqbal Lubis (26) warga Emplasmen Kebun Sawit Hulu Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat, tewas di tikam karyawannya di halaman kantor perusahaan tersebut, Senin (31/12/18) pukul 14.00 WIB.

Usai melakukan pembunuhan tersebut, tersangka AS (41) karyawan PKWT Afdeling III kebun Sawit Hulu, warga Pondok Afdeling III Kebun Sawit Hulu Kecamatan Sawit Sebrang, Kabupaten Langkat, menyerahkan diri ke Polsek Padang Tualang.

Petugas juga menyita barang bukti pisau belati yang masih berlumur darah korban, baju kemeja putih dan baju kaos hitam.

Dugaan sementara motif pembunuhan tersebut, karena tersangka tersangka sakit hati kepada korban. Pasalnya pelaku dibuat mangkir selama tiga hari sama korban, padahal tersangka cuti. Akibatnya dia merasa keberatan dan langsung membunuh korban.

Kapolres Langkat AKBP Doddy Hermawan melalui Kasat Reskrim AKP Juriadi, ketika dikonfirmasi wartawan, via sambungan telepon seluler, Senin (31/12/18) membenarkan peristiwa tersebut.

"Usai membunuh, tersangka menemui saksi Monogu Simamora (Mandor I Afdeling 2) yang sedang minum kopi, untuk menemaninya menyerahkan dirinya ke kantor Polsek Padang Tualang, " ujar Juriadi.

Dijelaskannya, pada awalnya tersangka menemui mandor panen yg bernama Sarasih guna menanyakan kenapa dirinya dibuat mangkir selama 3 hari, sementara dia cuti. Namun pelaku menerima jawaban dari mandornya tersebut, bahwa itu urusan asisten.

"Tersangka bertanya kepada mandornya, kenapa dia dibuat mangkir, padahal seharusnya cuti, namun mandor mengatakan tidak tau dan menambahkan urusan asisten itu," ujarnya.

Selanjutnya tersangka pulang ke rumah, namun saat dirumah menurut keterangan pelaku, ketika sedang duduk sendirian, seperti ada yang membisikan kepadanya. " Udah terlalu orang itu samamu, bunuh aja," ujar tersangka menceritakannya kepada petugas.

Kemudian, berdasarkan pengakuannya, tersangka pergi ke daerah titi stabel di Sawit Sebrang membeli pisau seharga Rp 20 ribu. "Setelah membelinya menurut tersangka saat itu dia singgah ke Masjid di daerah Batang Serangan untuk berdoa, agar iblis yang membisikan kepada tersangka pergi dari tubuhnya," jelas Juriadi.

Setelah itu, tersangka langsung pulang kembali ke sawit hulu, namun sampai di daerah Sawit Seberang, pelaku mengatakan kalau dia mendapat bisikan lagi untuk minum minum tuak dulu di tempat tersebut.

Tersangka, setelah minum tuak langsung pulang ke kebun Sawit Hulu dengan membawa pisau belati yang akan digunakannya untuk membunuh korban. Setibanya di tempat kejadian perkara pelaku kemudian mencari-cari korban.

Akhirnya tersangka bertemu korban di depan kantor Afdeling III Sawit Sebrang, guna menanyakan kenapa dirinya dibuat mangkir, namun dijawab korban yang mengatakan memang seperti itu aturannya jadi mau digimanakan lagi.


"Tersangka menanyakan kepada korban, pak kenapa saya dimangkirkan dan dijawab korban dengan mengatakan kenapa memang, itu aturannya, mau cemana lagi," ujarnya.

Mendapat keterangan tersebut, tersangka menusukkan pisau belati yang sudah dibawanya ke tubuh korban sebanyak empat kali, mengenai bagian tangan, dada dan leher korban dan menyebabkan korban langsung meninggal dunia di tempat kejadian.

Selanjutnya tersangka pergi ke warung yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara dan bertemu saksi Monogu Simamora (mandor I Afdeling 2) sedang minum kopi. "Kemudian pelaku meminta tolong untuk diserahkan ke Polsek Padang Tualang, guna mempertanggung jawabkan perbuatannya sambil menyerahkan pisau belati," ujar Juriadi. (Hendra). 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini