Warga Langsa Menjerit, Gas Melon 3 Kg Tembus 35 Ribu

Sebarkan:

LANGSA- Padahal baru saja pihak Pemko Langsa melakukan monitoring dan pengawasan keseluruh pangkalan di Kota Langsa, namun kenyataannya Gas elpiji bersubsidi 3 Kg terus mengalami kelangkaan, bahkan, harga dipasaran  melambung tinggi tembus Rp 35 ribu pertabung.

Ironisnya, hampir di seluruh pangkalan habis alias kosong, tutur Ismayani (59) yang mengaku warga dusun melati Langsa Kota kepada wartawan, Selasa (13/11/2018).

Masih menurut Ismayani, harga jual gas elpiji bersubsidi 3 Kg dipasar eceran pertabung melambung tinggi, "Ni baru saja saya beli dikios seharga Rp 35 ribu pertabung "Jawab ibu rumah tangga ini dengan nada kesal setelah menghabiskan waktu berputar berkeliling.

“Segitu mahalpun gas melon 3 Kg susah kita dapatkan, hampir seharian berkeliling keluar masuk kekios-kios penjual gas eceran," ungkapnya kesal.

Meski harganya mahal, lanjutnya, terpaksa di beli untuk kebutuhan. "Mau bagaimana lagi karena kita sangat membutuhkannya, mahal pun harganya ya harus kita beli," pungkasnya.

Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) dipangkalan gas elpiji 3 Kg hanya Rp 18 ribu. Ironisnya, baru beberapa hari saja Walikota Langsa menerjunkan Tim monitoring dan pengawasan melakukan pengecekan langsung keseluruh pangkalan di bawah kendali Raja Angkasa Kabag Perekonomian Pemko Langsa, setelah itu gas di pangkalan kosong, sehingga harga pasar dikios gas melon ini melambung tinggi tembus Rp 35 ribu pertabung. (Syaf).
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini