Feri warga Medan mengatakan sebagai masyarakat yang perduli pada kemajuan bangsa saya berpendapat sebaiknya pemerintah menyikapi hal ini, Presiden kita gencar di media melakukan pembangunan transportasi di pinggiran Indonesia dan trasportasi udara adalah sarana paling tepat dan cepat dengan trnsportasi udara ekonomi akan cepat meningkat dan kemajuan daerah juga terdongkrak dengan sendirinya.
"Jadi kenapa pemerintah tidak bisa memberikan perintah pada maskapai yang menutup layanan penerbangan ke Kualanamu -sabang untuk tidak menghentikan layanan mereka pada masyarakat dan hal ini banyak yang menyesalkan kurangnya kepedulian," pungkasnya.
Pembukaan layanan penerbangan Kualanamu - sabang sudah berlangsung sejak lama, untuk garuda dari tahun 2015 lalu selain Garuda ada maskapai Wings Air namun diawali dengan maskapai Garuda menutup rute dan memgalihkan ke Kualanamu - Gunung Sitoli, selanjutnya pada dua pekan lalu giliran Wings Air menutup layanan penerbangan mereka setelah pesawatnya saat akan mendarat dari Kualanamu ke Sabang dilarang mendarat oleh Otoritas setempat dan terpaksa kembali ke bandara Kualanamu .
Sejak kejadian itu Wings Air menutup layanan penerbangan mereka ke Sabang dari Kualanamu .namun sampai hari ini jadwal penerbangan Wings Air ke Sabang masih terjadwal di layar Informasi penerbangan bandara Kualanamu.
Pihak Maskapai merupakan Maneger Station Novi saat dikonfirmasi via seluler sabtu 24/11 enggan berkomentar , begitu juga pihak pengelola Bandara Kualanamu Exsekutive General Maneger PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu Bayuh Iswantoro mengatakan kalau pihaknya tidak etis mencampuri dari sistem kerja Airline yang dimaksud.
"Kami hanya berharap tentunya semua berjalan lancar saja dan terkait pengembangan bandara memang tentunya AP2 akan maxsimal membuka koneksi Domestik dan Internasional karena makin banyak koneksi tentunya penumpang akan semakin banyak dan bandara semakin berkembang," ucap Bayuh. (wan)
