Rp10 Miliar Dana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Karo Segera Cair

Sebarkan:


KARO| Ranperda Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Karo berencana akan memaksimalkan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Karo, SDA yang dimiliki tidak luput menjadi muatan pengembangan daerah wisata. Hal itu dikatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH di ruang kerjanya, Jumat (23/11) pukul 15.00 wib di Kabanjahe.

"Rippda tersebut sebelumnya sudah kami kordinasikan ke Kementerian Parawisata (5/11/2018) dengan didampingi Mansur Ginting, Onasis Sitepu keduanya Anggota DPRD Karo dan Kadis Parawisata Ir. Mulia Barus, saat itu kami diterima oleh Deputi bidang pengembangan Destinasi Parawisata Dadang Rizki Ratman,'' katanya.

Potensi besar tersebut, menurutnya dapat dijadikan obyek wisata yang mendatangkan keuntungan bagi daerah maupun masyarakatnya. Dicontohkan, dalam merayakan pesta bunga dan buah dan pesta budaya mejuah juah dapat dijadikan sebagai objek daya tarik pengunjung baik lokal dan mancanegara, dengan catatan perencanaan serta pengelolaanya dilakukan dengan baik, khususnya dinas parawisata.

"Ranperda RIPPDA dengan begitu, adanya potensi-potensi pariwisata yang ada di Desa bisa dikembangkan lebih baik dan profesional. Terlebih, dukungan anggaran yang dimiliki desa saat ini minim, rasanya tidak mungkin hal itu sulit terwujud," tandasnya.

Anggota DPRD Karo Mansur Ginting memastikan jika muatan pada Ranperda RIPPDA yang telah diusulkan meliputi pemanfaatan SDA yang berpotensi dan dimiliki masing-masing desa maupun Wilayah di Kabupaten karo Muatan lokal tersebut, untuk mengembangkan icon-icon yang sudah melekat di daerah tersebut. “pesta bunga dan buah, pesta budaya mejuah juah sudah terkenal,” terangnya.

Sesuai pengusulan yang diajukan ke kementerian parawisata terkait dana Rippda, seingat saya 17 Milard lebih, itulah beberapa minggu yang lalu kami bersama Bupati Karo dan Kadis parawisata melobi dan menanyakan hasil usulan kab. Karo ke Kementrian Parawisata RI, jumlah besaran anggaran yang direalisasikan nantinya untuk dikucurkan ke Karo, jelas Mansur.

“Ya mudah mudahan, saat itu bocoran kita dapat dari deputi pengembangan parawisata, sementara besarannya lebih kurang Rp10 M, namun demikian kita tunggu saja dari Kementrian Parawisata, semoga saja tidak berubah besarnya,” katanya mengutip perkataan Deputi Dadang Rizki Ratman saat itu.

"Kapan waktunya, kita tunggu saja kemungkinan di awal bulan Desember 2018 sudah cair, itu pun mudah mudahan gak meleset ya," tuturnya optimis.

Sementara itu Kadis Pariwisata Kab. Karo. Ir Mulia Barus, membenarkan RIPPDA tersebut sangat membantu bagi Kabupaten. Karo jika itu teralisasi, sebab banyak icon-icon seperti pesta bunga dan buah, pesta budaya taman mejuah juah, merupakan mendulang bagi sektor parawisata menjadi muatan lokal obyek pariwisata, guna memperbanyak tempat hiburan wisata alami dan buatan.

Meskipun begitu, pihaknya tetap menekankan agar obyek pariwisata tersebut tetap memberikan kontribusi yang positif bagi Daerah, salah satunya ialah Pendapatan Daerah (PAD) dari sektor retribusi.(ms.keloko)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini