LANGKAT │Sepuluh
orang Nelayan asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga kini masih ditahan
Pemerintah Malaysia. Mereka ditangkap Kepolisian Diraja Malaysia karena diduga
telah melanggar batas Laut.
Meski berbagai upaya, sayang sejauh ini kesepuluh orang
nelayan tersebut yang seluruhnya berasal dari Kelurahan Sei Bilah, Kecamatan
Babalan, Kabupaten Langkat, belum juga dipulangkan.
Bahkan, lima orang di antaranya ditangkap pada bulan
September yang lalu dan kini telah divonis kurungan Penjara selama Lima bulan.
Sedangkan, lima orang lainnya di tangkap pada bulan April
yang lalu dan telah bebas. Namun kelimanya masih berada di barak penampungan
sementara di Malaysia, karena belum di pulangkan Pemerintah Indonesia.
Para istri dan keluarga Nelayan yang di tangkap
pemerintah Malaysia, kini mengadukanasib mereka kepada anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Sumatra Utara, Parlindungan Purba.
Salah seorang Keluarga Nelayan yang bernama Fatimah,
meminta agar DPD dan DPR RI membantu mereka untuk mengurus keluarganya yang
masih berada di Malaysia.
"Kami berharap Bapak Parlindungan Purba bisa
membantu Keluarga kami yang hingga kini masih ditahan di Malaysia," ucap
Fatimah, Jumat (2/11).
Karena, menurut dia, kalau selama ini suaminya merupakan
satu-satunya yang mencari nafkah untuk menghidupi anak-anak mereka. "Cuma
suami saya yang menafkahi untuk menghidupi kami, dengan kondisi ini saya
terpaksa banting tulang," terang ibu beranak tiga ini.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPD RI asal Sumatra
Utara Parlindungan Purba, menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan
Konsulat Jendral Indonesia di Malaysia dan Kementrian Kelautan dan Perikanan,
untuk segera membantu proses pemulangan Nelayan yang di tangkap pihak Malaysia.
"DPD RI akan meminta agar tapal batas laut antara
Indonesia dan Malaysia di penjelas. Hal itu untuk menghindari terjadinya
peristiwa penangkapan Nelayan Indonesia oleh Malaysia," kata Parlindungan
Purba.
Selain itu, jelasnya, pihaknya akan segera berkoordinasi
untuk membantu memulangkan masyarakat Indonesia yang diamankan di Malaysia.
"Saya berharap keluarga dapat bersabar dan kami akan berusaha sebaik
mungkin untuk segera menyelesaikan permasalahan ini," tegasnya. (lkt-1)

