PAPUA-Pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI
yang digelar dalam rangka HUT ke 73 TNI tahun 2018 menyita banyak perhatian
dari kalangan masyarakat yang ada di kota Jayapura Provinsi Papua. Pameran
Alutsista tersebut diselenggarakan selama 3 hari mulai tanggal 5 hingga 7
Oktober 2018 bertempat di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua Jl. Soa Sio
Dok 2 Jayapura.
Satgas Yonif 121/MK dari Kodam I/Bukit Barisan Sumatera
Utara yang sedang bertugas sebagai pasukan pengamanan perbatasan negara antara
Indonesia dan Papua Nugini (PNG) turut serta dalam kegiatan pameran tersebut.
Namun dalam kegiatan pameran ini Satgas Yonif 121/MK tidak memamerkan
persenjataan maupun alat peralatan TNI, tapi justru memamerkan beberapa
kerajinan tangan yang dihasilkan selama bertugas dalam kurun waktu 8 bulan
terakhir yaitu berupa lukisan yang terbuat dari pecahan kulit telur, anyaman
dari lidi dan panah busur. Kesemuanya kerajinan tangan tersebut telah ditularkan kepada masyarakat di daerah
perbatasan sebagai bentuk pembinaan teritorial terhadap warga negara Indonesia
yang ada di sana guna pemberdayaan potensi dan ekonomi masyarakat.
Selain memamerkan kerajinan tangan Satgas Yonif 121/MK
juga menampilkan Band Macan Kumbang yang diawaki sendiri oleh personel Satgas
Yonif 121/MK yang tampil di hari kedua pada pameran Alutsista. Band Macan
Kumbang dipercaya oleh panitia dalam mengisi acara untuk menghibur para
pengunjung dengan membawakan lagu-lagu Pop Indonesia serta lagu-lagu bernuansa
khas Papua.
Di hari ketiga pada kegiatan seremonial penutupan pameran
Alutsista TNI, Satgas Yonif 121/MK kembali tampil memukau dengan menggelar
tarian Tor Tor Batak yang dikolaborasikan dengan Tarian Khas Papua dan diiringi
oleh Gondang Batak yang merupakan alat musik tradisional dari suku Batak. Baik
tarian kolaborasi maupun Gondang batak itu juga dimainkan dan diawaki langsung
oleh personel Yonif 121/MK. Pada tarian ini personel Satgas Yonif 121/MK
melakukan dengan penuh semangat dengan memadukan gerakan-gerakan yang penuh
hentakan hingga menyita perhatian para pengunjung.
Selain itu masih dalam kegiatan seremonial penutupan
pameran tersebut Satgas Yonif 121/MK juga menampilkan Dramatari Sigale-Gale
yang merupakan dramatari tradisional dari suku Batak Sumatera Utara. Dramatari
ini menceritakan tentang kesedihan seorang raja di daerah Batak yang begitu
menyayangi putranya yang sakit hingga putranya tersebut meninggal dunia.
Dramatari ini juga sudah pernah ditampilkan di negeri tetangga Singapura oleh
Satgas Yonif 121/MK dalam kegiatan latihan bersama militer Indonesia dan Singapura
pada Singapore Armed Forces Kartika Indopura (Safkar Indopura) tahun 2015 yang
lalu.
Penampilan Satgas Yonif 121/MK pada kegiatan seremonial
penutupan kegiatan pameran Alutsista TNI tersebut mendapatkan banyak apresiasi
baik dari pejabat daerah maupun TNI/Polri serta masyarakat yang hadir.
Komandan Satgas (Dansatgas) Yonif 121/MK Letkol Inf Imir
Faishal yang juga hadir dalam kegiatan pameran tersebut mengatakan bahwa
sengaja memamerkan hasil kerajinan tangan anak buahnya selama bertugas. Dansatgas
juga menambahkan bahwa kerajinan-kerajinan tangan tersebut telah ditularkan
kepada masyarakat di daerah perbatasan tempat mereka bertugas sebagai bentuk
pembinaan teritorial TNI kepada warga guna pemberdayaan potensi dan ekonomi
masyarakat.
“Untuk Band Macan Kumbang merupakan grup band milik
Satgas Yonif 121/MK yang diawaki oleh personel kami sendiri, dan band ini telah
tampil dibeberapa tempat khususnya di daerah pedalaman dari kampung ke kampung
wilayah perbatasan Indonesia untuk menghibur masyarakat kita yang ada di sana,
sementara untuk tarian kolaborasi Tor Tor Batak dan Tarian Khas Papua ini
sengaja kami ciptakan yang bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa
bangsa kita ini sangat kaya akan budaya dan tradisi yang perlu kita lestarikan,
dan selain itu kami TNI juga selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budaya serta
kearifan lokal dimanapun kami bertugas,” ungkap Faishal.(bb)