Hari Ketiga Tragedi Lion Air, Baru Temuan 53 Kantong Mayat

Sebarkan:
Kantong mayat temuan Basarnas 


JAKARTA │Manajemen Lion Air telah menerima konfirmasi dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) pada hari Rabu (31/10/2018) pukul 18.00 WIB yaitu lima kantong jenazah lagi. Sehingga jumlah menjadi 53 kantong, dengan keterangan per 30 Oktober 2018 yaitu 24 kantong, 29 Oktober 2018 terdapat 24 kantong.

Lima kantong tersebut akan dibawa dan diserahkan ke RS POLRI Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi. Proses identifikasi (Disaster Victim Identification) yang berada di RS POLRI akan terus dilanjutkan bersama pihak keluarga penumpang dan awak pesawat.

Lion Air hingga saat ini tetap melakukan pendampingan kepada keluarga (family assistant) pada setiap posko JT-610.

Sementara itu, beberapa manajemen Lion Air hari ini juga berada di posko Cawang, posko RS POLRI, Jakarta Timur dan Tanjung Priok, Jakarta Utara guna memberikan dukungan moril kepada keluarga penumpang, kru serta tim evakuasi.

Upaya pencarian seluruh penumpang, kru dan pesawat JT-610 yang mengalami kecelakaan pada (29/10) di perairan Karawang, Jawa Barat terus dilakukan. Lion Air telah membuka crisis center dan untuk infomasi penumpang dapat menghubungi di nomor telepon (021)-80820002.

“Lion Air akan menyampaikan informasi terbaru sesuai perkembangan lebih lanjut dan kami senantiasa berharap yang terbaik bagi seluruh penumpang maupun kru pesawat,” sebut pihak manajamen Lion Air dalam surat elektroniknya.

Sementara itu dari Humas Basarnas didapati informasi, jumlah personil yang terlibat dalam operasi SAR gabungan hari ini sebanyak 858 personil dari Basarnas, TNI-polri, KPLP, Bakamla, Perhubungan, Bea Cukai, PMI, dan Potensi SAR SAR lainnya, termasuk masyarakat dan nelayan.

Sementara alat utama (alut) yang dikerahkan meliputi 5 helikopter, 44 kapal, dan 15 unit ambulance. Covered area pencarian masih terbagi dalam 2 sektor utama, dimana sektor 1 pencarian bawah air dengan mengerahkan kapal-kapal yang dilengkapi dengan alat pendeteksi bawah air seperti MBES, Side Scan Sonar, ROV, dan Ping Locator. Peralatan tersebut terpasang pada Kapal KRI Rigel, Rubber Boat (RB) 206 Kantor SAR Bandung, Kapal Baruna Jaya BPPT, dan Kapal Dominos Pertamina.

Sedangkan proses pencarian dengan penyelaman yang melibatkan penyelam Basarnas Special Group (BSG), Denjaka, Taifib, dan penyelam-penyelam lainnya pada kedalaman 20 - 35 meter di sekitar last contact tersebut dilaksanakan setelah peoses scanning dimana terdapat benda-benda atau objek di dasar laut yamg dicurigai sebagai badan pesawat.

Sementara puluhan kapal lainnya beroperasi di Sektor 2 dimana terdapat serpihan dan bagian tubuh korban yang mengapung. Hingga sore ini (pukul 15.00 WIB), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi beserta jajaran masih berada di lokasi pencarian untuk memimpin langsung pelaksanaan operasi SAR.

"Kita semua berharap, ada hasil yang signifikan pada pelaksanaan operasi SAR hari ini," kata Kabag Humas Basarnas, SNN Sinaga.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Cengkareng - Pangkalpinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pukul 06.20 WIB. Pesawat dengan personal on board sebanyak 189 orang itu jatuh di kawasan Perairan Karawang. (red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini