"Ayam Kita Mak..Lari," Ujar Gadis Itu Lalu Terpental, Kakinya Putus, Luka-luka dan Meninggal Dunia

Sebarkan:
Jenazah korban di rumah duka
SERGAI,- Dalilatul Rosda (19) warga Jalan Stasiun Kereta Api No.16 Kelurahan Simpang III Pekan Perbaungan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) tersambar Kereta Api (KA) langsung terpental lebih kurang 50 meter hingga meninggal dunia, Sabtu (6/10) sekitar pukul 16.30 wib.


Peristiwa ini terjadi di Perlintasan Kereta Api KM 37.900 tepatnya Link.Tempel  Kelurahan Simpang III Pekan Perbaungan tepatnya di belakang rumah korban.


Menurut kronologi kejadian, pada saat Massaruddin (50) yang merupakan orang tua korban sedang berada di belakang rumah sambil duduk- duduk di tepi rel Kereta Api karena rumahnya persis di belakang rel kereta api Link. Tempel Kelurahan Simpang III Pekan Perbaungan.


Kemudian beberapa saat, korban yang merupakan anak kandungnya sedang bermain di pinggir rel kereta api tiba-tiba mengatakan "ayam kita mak..lari.,."ujarnya.


Lalu korban mengejar ayam tersebut kearah seberang rel dan dengan tiba-tiba pada saat korban masih di tengah rel kereta api, kereta api dengan No.2403 mengangkut minyak Pertamina yang belakangan diketahui Masinis nya bernama A.Ginting langsung menabrak tubuh korban hingga terpental lebih kurang 50 (lima puluh) meter dan mengakibatkan tubuh korban langsung terpental.


Melihat korban tertabrak, Massaruddin langsung berteriak dan meminta tolong bantuan warga sekitar dan beberapa saat warga sekitar yang mendengar teriakannya langsung berkerumun dan membantu mengangkat korban serta membawa ke RSU Melati Perbaungan.


Namun naas, setelah sampai ke rumah sakit korban pun sudah dinyatakan telah meninggal dunia dan dari hasil pemeriksaan luar pihak RSU Melati Perbaungan dengan kondisi luka pada kepala mengalami robek, perut lecet, kaki kiri patah dan putus, kaki kanan lecet, dada mengalami memar serta meninggal dunia di RSU Melati Perbaungan.


Kemudian korban dibawa oleh orang tuanya ke kediamannya di Link.Tempel Kelurahan Simpang III Pekan Perbaungan dan direncanakan pada hari Minggu 07 Oktober 2018 korban tersebut akan dikebumikan.


Dari hasil interogasi petugas di lapangan dan dari keterangan pelapor selaku orangtua kandung korban mengakui bahwa korban memang mengalami keterbelakangan mental dan begitu juga dengan adik korban juga sama-sama mengalami keterbelakangan mental.


Selanjutnya keluarga korban keberatan bila terhadap korban Dalilatul Rosda untuk dilakukan outopsi dan hanya visum luar saja karena menganggap kematian korban murni karena tertabrak kereta api dan tidak ada tanda tanda kekerasan dan selanjutnya pelapor selaku ibu korban membuat surat pernyataan diatas materai dan di ketahui oleh kepala desa setempat.


Sementara Kapolres Sergai AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu, S.Sos,SIK,MSi melalui Kapolsek Perbaungan AKP Gandhi Hutagaol, SH membenarkan kejadian tersebut yang menewaskan Dalilatul Rosda akibat tertabrak kereta api.(YR)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini