Personel TNI AU Babak Belur Dipukuli Pakai Besi dan Stik Baseball, Petugas Juga Ditikam Obeng Saat Selamatkan Korban

Sebarkan:
Korban dan barangbukti stik basseball
MEDAN-Seorang anggota TNI AU yang bertugas di Dinas Logistik ( Dislog) Lanud Soewondo Medan bernama Pelda Muhamad Chalik (45) jadi korban penyekapan dan penganiayaan seorang pengusaha servis dan rental Play station, Minggu 23/9/2018 malam sekitar pukul  20:15 WIB.


Akibat kejadian penyekapan dan penganiayaan ini korban harus dilarikan ke rumahnya sakit Putri Hijau Medan untuk mendapatkan perawatan intensif.


Kejadian bermula pada saat anak korban mengantarkan Play station miliknya untuk diservis karena mengalami kerusakan ke toko milik pelaku atas nama Jhoni ( 34) warga desa Rengas Pulau kecamatan Medan Marelan lingkungan 06 no 62 yang terletak di Jalan besar Brigjen Hamid. Sesampainya di sana anak korban pun menyerahkan play station itu kepada pelaku  dengan tanda terima dan pada saat itu belum ditentukan berapa biaya servisnya dikarenakan harus dicek dan diperiksa terlebih dahulu kerusakannya dimana.


Beberapa jam kemudian anak korban setelah mendapat telp dari pemilik toko (pelaku) bahwa play station itu rusak dan biaya perawatannya dinilai terlalu mahal oleh anak korban, akhirnya anak korban langsung mendatangi toko service play station tersebut dengan maksud membatalkan servis dan sekaligus mengambil kembali play station miliknya.


Namun alangkah terkejutnya nya anak korban ketika ingin mengambil play station miliknya yang tak jadi diservis itu dikenakan biaya Rp.100,000 (seratus ribu rupiah). Merasa servis tak jadi dilakukan dan tak cukup membawa uang, anak korbanpun pulang ke rumahnya dan memberitahukan permasalahan ini pada korban.


Selanjutnya korban mendatangi toko tersebut dan menanyakan pada Jhoni kenapa  play station milik anaknya yang belum sempat direparasi dikenakan dana sebesar seratus ribu rupiah.


Namun karyawan servis mengatakan bahwa uang itu untuk biaya kwitansi dan biaya checkin trouble. Tak terima akan yang dikatakan oleh pegawai  toko, korban pun protes.


Pada saat itulah pelaku (Joni) bersama seorang temannya yang bernama Indra Jaya (38) warga desa Sibirik-birik, Gunung Tinggi, Kabupaten Deli Serdang langsung menyekap korban. "Kalau kau mau ambil play station itu kau harus bayar lima juta anjing," ketus Indra jaya seperti ditirukan korban.

Salah seorang pelaku
Di dalam ruko miliknya, pelaku tak mengizinkan korban untuk pulang ke rumah. Pelaku bahkan memukulkan stik baseball dan sebatang besi ke pinggang belakang dan kepala korban.

Prakkkkkkk... hantaman besi dan stik baseball terdengar keras, darah kental berasal dari kepala korban langsung berceceran ke lantai dan sebagian membasahi dada dan baju korban.


Dan pada saat itu ada seorang wanita (kekasih pelaku) yang diketahui juga sebagai kasir di toko milik pelaku mengatakan "'habisi saja, kasih mati."


Menjadi korban penganiayaan korban langsung mengontak rekan-rekannya sesama TNI AU.


Selang beberapa waktu lamanya akhirnya anggota TNI AU bersama Polisi militer angkatan udara Lanud Soewondo langsung meluncur ke TKP dan berhasil membebaskan korban dan sekaligus mengamankan kedua pelaku berikut barang bukti berupa 1 stik baseball  yang digunakan oleh salah seorang pelaku untuk memukuli korban hingga babak belur.


Selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti tersebut diboyong ke markas satuan Polisi Militer angkatan udara untuk diperiksa.


Muhammad Chalik saat diwawancarai awak media pada saat membuat laporan di Satpom AU Lanud Soewondo (23/9) jam 23:30 WIB mengatakan, dirinya dipukuli oleh kedua pelaku lantaran ia tidak mau membayar uang kwitansi dan uang checkin.


" Anak ku servis play station di toko si Joni. Pada saat diantar ke sana karyawan toko blom bisa memastikan kerusakan dan biaya reparasinya sehingga hanya diberikan tanda terima barang,dan akan dikabarin besar biayanya. Lalu pada saat dikasi tau jumlah biaya reparasinya ternyata sangat mahal hingga anak saya tak jadi memperbaiki play station dan langsung mengambil mainannya itu," jelas Muhammad Chalik.


Hasan ( 47) warga jalan besar Deli tua yang berprofesi sebagai penarik Betor yang menyaksikan kejadian itu mengatakan bahwa pada saat TNI AU datang untuk membebaskan korban dari sekapan pihak toko play station melakukan perlawanan dengan melempari TNI AU dengan menggunakan batu, martil dan obeng.


"Pas datang orang tentara itu, si pemilik usaha itu melempari orang itu ( TNI AU ) dengan martil, batu dan obeng bang. Ngeri kali lah pokoknya bang. Kok berani orang seperti itu sama aparat ya?" ucap Hasan dengan logat bataknya.


Menurut informasi yang dihimpun awak media di POM AU menyebutkan bahwa rencananya pelaku akan diserahkan ke Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya.


Dansatpom AU Lanud Soewondo Mayor Pom I gede Eka Santika ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian penganiayaan yang menimpa seorang anggota TNI AU  yang bertugas di Dinas Logistik Lanud Soewondo Medan.


" Benar ada kita amankan dua orang pelaku penyekapan dan penganiayaan seorang anggota TNI AU yang bernama  Pelda Muhamaad Chalik yang berdinas di Dinas logistik," katanya.


Terangnya lagi, kedua pelaku telah diamankan berikut barang bukti stik baseball. "Saat ini kami sedang mencari barang bukti lainnya dan  akan kami limpahkan ke Polrestabes Medan dan ada anggota kita yang bernama Prada Zulfadli anggota POM yang ditusuk obeng pada paha kanannya," pungkas Mayor I Gede Eka Santika.(rel)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini