Plt. Bupati Labuhanbatu saat menyampaikan sambutannya pada acara Semarak Tahun Baru Islam 1440 H di Masjid Agung Rantauprapat. |
RANTAUPRAPAT-Plt.
Bupati Labuhanbatu H Andi Suhaimi Dalimunthe, ST, MT beserta ratusan warga
masyarakat menghadiri kegiatan Semarak Tahun Baru Islam 1440 H di halaman
Masjid Agung Rantauprapat, Senin (10/9/2018) malam.
Semarak Tahun Baru Islam yang digagas oleh Kurma
(Kumpulan Remaja Masjid Agung) Rantauprapat yang bertemakan “Mulai Hidup Mulia
Dengan Al Qur’an” dihiasi dengan kegiatan Haflah Al Qur’an oleh qori terbaik
internasional yaitu Ustadz H. Darwin Hasibuan, S.Pd.I, Ustadz H. Jaf’ar
Hasibuan, S.Pd.I, Ustadz H. Ahmad Azrai Hasibuan, S.Pd.I yang diisi juga dengan
ceramah yang disampaikan Ustadz Abdil Muhadir, M.Pd dari Kota Medan.
Dalam sambutannya, Plt. Bupati Labuhanbatu H Andi Suhaimi
Dalimunthe, ST, MT mengatakan, kegiatan ini sangatlah baik dilaksanakan. Dia
berkisah, sekitar 7 atau 8 tahun yang lalu mereka juga mengadakan kegiatan
tersebut, yaitu malam tahun baru.
"Kami juga dulunya kader Pemuda Pancasila pernah
mengadakan kegiatan di halaman ini. Kegiatan seperti ini sangatlah baik dan
haruslah kita lakukan pada malam Tahun Baru Islam. Insya Allah tahun depan
kegiatan ini akan kita buat lebih meriah lagi," ucapnya.
Ketua BKM Masjid Agung Rantauprapat Drs. H. Adbul Hamid
Zahid Hasibuan dalam sambutannya mengatakan, dalam tahun baru islam ini marilah
kita perbanyak zikir dan tasyakkur, kesyukuran kita kepada Allah bahwa umur
kita bertambah 1 tahun, namun pada hakekatnya berkurang 1 tahun dan akan dekat
ke pintu kubur, kalau sudah masuk ke kubur, insya Allah orang pun makan bubur.
Katanya, tema “Mulai Hidup Mulia Dengan Al Qur’an”
marilah kita mulai dan kembali kepada Al Qur’an, karena pedoman dalam hidup
kita adalah Al Qur’an," kata Abdul Hamid Zahid.
Sementara, Ustadz Abdil Muhadir, M.Pd yang diundang dari
Medan selaku penceramah dalam kegiatan Semarak Tahun Baru Islam 1440 H pada
tausyiahnya mengatakan, kalau tak pandai membaca Al Qur’an, kalau tak pandai
melagukan Al Qur’an, kalau tak senang kau mendengarkan orang membaca Al Qur’an,
jangan larang orang mensyiarkan ajaran Al Qur’an. (manto)