Pemkab Pakpak Bharat Siap Dukung Gerakan Nasional Non Tunai

Sebarkan:
Pemkab Pakpak Bharat Siap Dukung Gerakan Nasional Non Tunai

Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) adalah suatu perubahan kekinian yang merupakan gerakan penggunaan alat pembayaran nontunai yang dicanangkan Bank Indonesia, untuk menumbuhkan kesadaran sekaligus meningkatkan penggunaan nontunai di kalangan masyarakat, pelaku bisnis dan lembaga-lembaga pemerintah.

Sejalan dengan hal tersebut, Pemkab Pakpak Bharat melalui Bupati, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin, MBA, menyatakan sikapnya untuk siap mendukung gerakan ini, saat menerima rombongan PT Bank Sumut, yang dipimpin Ka. Capem Salak, Iwanta Sitepu, bersama jajaran dari kantor pusat, Rosmidi Siagian dan Danny Oscar Pangaribuan, yang akan mempresentasikan bentuk kerjasama dalam mengimplementasikan nontunai lingkup Pemkab Pakpak Bharat, pada Kamis (07/06) siang di Ruang Rapat Sindeka, Gedung Sigellem Rempu, Kompleks Perkantoran Panorama Indah Sindeka, Salak.

Disebutkan oleh Bupati, bahwa gerakan nontunai ini tidak hanya inovasi dalam gaya hidup, tetapi menghadirkan efisiensi dan keamanan dalam segala hal. “Kita tidak perlu repot-repot lagi mengantongi uang cash dalam jumlah besar, dan  biaya pembuatan uang kartal oleh negara semakin ditekan”, ujarnya dihadapan Sekda, Sahat Banurea, S.Sos, M.Si bersama beberapa para pejabat terkait.

Pemkab Pakpak Bharat direncanakan nantinya akan menggunakan beberapa aplikasi pembayaran, baik itu dalam urusan pendapatan maupun belanja, yang berinteraksi dengan PT Bank Sumut, sebagai perwujudannya. Proses ini nantinya sampai pada tahap Bendahara tidak memegang uang cash lagi, termasuk yang di brankas, dan hanya menggunakan aplikasi bernama CMS Kasda.

Tahap awal kerjasama ini sudah dimulai dengan melakukan penjajakan bersama Dinas Kominfo, terkait aplikasi yang ada, termasuk nantinya akan mengkoneksikan dengan aplikasi SIMRAL yang merupakan sebagai bentuk aplikasi e-budgetting milik Pemkab Pakpak Bharat. Sebelumnya juga akan dilakukan MoU (Memorandum of Understanding) dan PKS (Perjanjian Kerjasama) antara Pemkab Pakpak Bharat dengan PT Bank Sumut.

Beberapa hal terkait kelebihan dan kekurangan aplikasi nontunai ini ditanya oleh Bupati beserta jajarannya kepada pihak PT Bank Sumut. Diutarakan oleh mereka juga bahwa proses pemahaman dan pendalaman nantinya juga dapat terjadi saat penerapan aplikasi ini atau learning by doing, karena aliran dana seluruh transaksi dapat ditelusuri atau lebih akuntabel. Seluruh transaksi juga nantinya akan disertai bukti yang sah, dan mewujudkan tertib administrasi pengelolaan kas, serta membangun kedisiplinan pengelola keuangan dengan minimal kesalahan.

Hingga saat ini tercatat jutaan orang di Indonesia telah menggunakan nontunai dalam transaksi ritel sehari-hari, mulai dari kartu kredit, kartu debit, hingga uang elektronik, termasuk lembaran cek. Demi mempermudah layanan keuangan nontunai bagi masyarakat, pemerintah telah mengenalkan dua tipe uang elektronik. Satu kartu berbasis chip (e-money),  dan yang lainnya adalah uang elektronik terdaftar berbasis server dengan nomor telepon genggam. Dua jenis uang elektronik ini dibuat untuk menjangkau masyarakat yang belum tersentuh jasa sistem pembayaran dan keuangan formal, maupun yang telah menabung namun belum optimal memanfaatkan layanan keuangan lainnya. (rel)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini