Djarot Saiful Hidayat Kunjungi Rumah Bayu Korban Bom Surabaya

Sebarkan:

Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat mengunjungi rumah korban peledakan bom di Gereja Santa Maria, Aloysius Bayu Rendra Wardhana (42) di Jalan Gubeng Kerta Jaya Gang 1 Nomor 15 A Surabaya, Senin (14/5/2018).

Dalam kunjungan tersebut, turut serta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Wali kota Pasuruan Raharto Tebo Prasetyo.

Kepada keluarga Aloysius Bayu Rendra Wardhana, Djarot Saiful Hidayat menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang terjadi.

Menurut Djarot, sikap yang ditunjukkan kepala petugas keamanan Gereja Santa Maria tersebut merupakan tanda seorang pahlawan.

"Saya bangga dengan Bayu, dia seorang pahlawan. Berani menunjukkan sikap berani berkorban, bukan untuk dirinya, melainkan orang lain," katanya.


Cagub yang didukung PDI Perjuangan dan PPP tersebut berharap, keberanian dan kerelaan untuk berkorban yang ditunjukkan Aloysius Bayu Rendra Wardhana bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat.

"Dengan sikap setia dan tulus, dia bisa mengamankan banyak orang," ujar Djarot.

Sebagai warga negara yang berasal dari Surabaya, Djarot Saiful Hidayat meminta masyarakat Indonesia, terutama warga Kota Surabaya agar tidak pernah merasa takut dengan teror seperti itu.

"Sekali lagi, kami turut berbela sungkawa dan mengutuk tindak brutal seperti ini," katanya.


Galih, adik Aloysius Bayu Rendra Wardhana mengatakan, pada saat kejadian yakni Minggu (13/5/2018) pagi, korban sedang bertugas sebagai koordinator keamaman Gereja Santa Maria.

Saat sedang bertugas dan mengatur jemaat yang masuk untuk beribadah, Aloysius Bayu Rendra Wardhana melihat ada sebuah sepeda motor yang berupaya menerobos masuk.

Sebagai kepala keamanan, Aloysius Bayu Rendra Wardhana berupaya menghadang untuk menghentikan sepeda motor yang menerobos masuk tersebut.

"Saat kakak saya menghadang, tiba-tiba motornya meledak," katanya.

Pihak keluarga mengaku tidak mendapatkan firasat atau pesan apapun dari Aloysius Bayu Rendra Wardhana yang akan mengalami musibah tersebut.       

"Kami sekeluarga benar-benar ditinggal tanpa pesan. Jujur kami bangga, karena kak Bayu adalah martir yang mengorbankam diri untuk orang banyak," ujar Galih. (ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini