Tahun Ini, Benteng Rob Belawan Dibangun

Sebarkan:
Ilustrasi benteng rob



BELAWAN - Wacana pembangunan benteng atau tanggul untuk mengatasi banjir rob di pesisir Pantai Belawan akan dibangun tahun ini. Kementrian Pekerjaan Umum (PU) akan membangun benteng sepanjang 12 kilometer (Km) ‎dengan ketinggian 2,5 meter.

 Camat Medan Belawan, Ahmad SP, Selasa (10/4), mengatakan, ‎pembangunan benteng untuk mengatasi luapan air pasang telah diwacanakan pada tahun 2018. Pihak Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah melakukan survei dan pengukuran.

 "Dari konfirmasi kita terakhir yang diterima, pembangunan benteng itu tahun ini akan dikerjakan, harapan kita pembangunan itu dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Belawan," kata Ahmad.

 Dijelaskan mantan Sekcam Medan Kota ini, ‎benteng yang akan dibangun sepanjang 12 km dengan ketinggian 2,5 meter, rencananya akan dibangun di pesisir kawasan Kelurahan Sicanang, Belawan I, Belawan II dan Bagan Deli.

 "Pembangunan bentengnya tidak seluruh bagian pesisir, tapi ada beberapa dermaga yang tidak ikut dibangun benteng itu. Yang jelas, benteng itu untuk menutup akses luapan air pasang ke kawasan pemukiman warga," jelas Ahmad.

 Ditanya kapan tepat waktu pembangunannya, Ahmad mengatakan belum mengetahui, karena belum ada penjelasan dari Bappeda Sumatera Utara. Apabila sudah ada konfirmasi, maka pembangunan itu akan diketahui waktunya.

 "Yang jelas, katanya tahun ini juga, jadi kita masih menunggu konfirmasi, untuk pemetaan batas dan areal yang dibangun sudah dilakukan survei, jadi kita masih menunggu kapan pembangunan benteng itu terlaksana," ungkap Ahmad.

 Di tempat terpisah, ‎Tokoh Nelayan Belawan, Alfian MY mengaggap pembangunan benteng sepanjang 12 Km di pesiri pantai Belawan terkesan sia - sia dan tidak bermanfaat.

 Karena, pembangunan benteng itu tidak menutup seluruh pinggiran Pantai Belawan, sehingga air pasang tetap saja masuk ke daratan dan bakal sulit kembali surut ke laut.

 "Kita tahu, pinggiran pesisir kita ini ada lebih dari 20 km, kalau hanya 12 km yang dibangun sama aja, air pasti masuk ke pinggiran pantai yang tidak terutup benteng, jadi air yang masuk bisa tergenang tidak kembali ke laut," kata Alfian.

 Selain itu, pembangunan benteng rob juga mengganggu persandaran kapal nelayan dan masyarakat pesisir akan kehilangan tempat tinggal akibat digusur dari pembangunan benteng rob.

 "Kalau ada benteng, pasti kapal susah untuk sandar. Begitu juga, pasti masyarakat yang tinggal di pinggir pantai bakal digusur, mana mungkin nelayan mau tinggal di luar Belawan, mereka pasti jauh untuk mencari nafkah," jelas pria berusia 40 tahun ini.

 Harapan pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris PNTI Sumut ini, seharunya pemerintah mengevaluasi pembangunan yang melakukan penimbunan Pantai Belawan atau reklamasi, dampak itu akan membuat volume air pasang meningkat mengalir ke daratan.

 "Sekarang ini kan banyak pembangunan penimbunan paluh atau anak sungai untuk depo kontainer, harusnya ini yang perlu ditegaskan dan dievaluasi, jadi tidak memberikan dampak besar air pasang bagi pemukiman masyarakat," tegas Alfian. (mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini