Pencemaran Sungai Bedera Marelan, Nelayan Ancam Tempuh Jalur Hukum

Sebarkan:

MEDAN UTARA - ‎Terkait pencemaran Sungai Bedera, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan yang diakibatkan sampah dan limbah. Nelayan yang berdampak rugi secara langsung ancam akan tempuh jalur hukum.

Demikianlah dikatakan, Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Kota Medan, Rahman, Senin (2/4/2018). Dijelaskannya, dampak dari pencemaran sampah dan limbah, sangat merugikan para nelayan muara.

Pasalnya, para nelayan dengan alat tangkap bubuh kepiting, jaring, ambai dan ‎pancing cumi penghasilan tangkapan berkurang. Alasannya, jaring yang dilabuh ke muara penuh dengan sampah, selain itu, banyak biota laut yang mati.

"Ini yang sangat merugikan kami selaku nelayan, jadi kami minta kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk turun melakukan pengecekan, jangan sempat nelayan terus menerus rugi dampak dari masalah limbah dan sampah," ungkap Rahman.

Ditegaskan aktivis nelayan ini, berdasarkan hasil investigasi yang mereka lakukan‎ ada bebarap pabrik beridiri di sekitar daerah aliran sungai (DAS), diantaranya, pabrik Pangeran Beton, PT Sari Pangan, industri plastik dan pengolahan cumi.

Artinya, mereka telah mengambil sample air untuk mengecek kandungan limbah yang terkandung dari air sungai itu, setelah diketahui hasil laboratorium, pihaknya akan segera menyurati Dinas Lingkungan Hidup.

"Kalau ini tidak cepat disikapi, kami masyarakat nelayan tidak segan - segan melakukan aksi damai, bila masalah ini tidak bisa juga disikapi, kami akan lakukan gugatan secara hukum," tegas Rahman.

Mengenai sampah, kata Rahman, pihaknya sudah berkordinasi dengan Camat Medan Marelan, seluruh nelayan yang tinggal di bantaran akan siap bergotong royong untuk membersihkan sampah.

"Kalau sampah, kami nelayan siap untuk gotong royong, rencana pada musim pasang para nelayan baru bisa membersihkan sampah di sungai, karena pada musim itu nelayan banyak tidak melaut," sebut Rahman.

Sementara itu, Camat Medan Marelan, T Chairunizza mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan keluhan dari para nelayan yang berdampak dari pencemaran limbah dan sampah.

Pihaknya masih menyelidiki pabrik yang membuang limbah ke sungai, selain itu, pihaknya juga akan melaporkan masalah itu ke Dinas Lingkungan Hidup.

"Untuk sampah, rencananya akan segera dilakukan gotong royong bersama masyarakat di bantaran sungai dan nelayan. Sedangkan, pencemaran limbah akan kita serahkan kepada dinas terkait," ungkap Chairunizza. (mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini