Usai bersantap siang dan beristirahat sejenak, Calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat dan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus melakukan kunjungan ke Aek Muara Pinang, Kota Sibolga, Kamis (29/3/2018).
Saat melakukan kunjungan ke daerah ini, pasangan calon kepala daerah Sumatera Utara ini disambut masyarakat dengan antusias. Ratusan orang langsung mengerumuni keduanya saat tiba di lokasi.
Tokoh masyarakat yang hendak memberi ulos tampak kewalahan meminta warga bersabar menunggu giliran untuk berswafoto.
Diantara banyaknya warga berfoto, terdapat dua tokoh masyarakat yang memberi ulos yaitu Nelson Sitinjak dan Martua Hutabarat, terlihat menumpahkan ekspresi berbeda dari masyarakat kebanyakan. Keduanya terlihat mengusap matanya, tak lama kemudian matanya memerah dan meneteskan air mata.
Nelson Sitinjak dan Martua Hutabarat mengutarakan, mereka meneteskan air mata karena merasa terharu akan kehadiran Djarot dan Sihar Sitorus ke Muara Pinang.
"Kami tidak pernah dikunjungi calon Gubernur, pas kami kebanjiran juga begitu tak ada yang peduli, mereka berdua sangat dekat dengan warga, kami terharu makanya terisak tadi," ujarnya.
Begitu juga saat keduanya sudah diberi ulos, masyarakat pun kembali mengerumuni Djarot dan Sihar untuk berswafoto.
Dalam kunjungan ini, Djarot dan Sihar Sitorus mendengar keluhan lara warga yang saban hujan deras harus menanggung derita banjir.
"Kami sering banjir, pak Djarot dan pak Sihar Tolong perhatikan nasib kami, kiranya kami tidak merasakan banjir lagi saat bapak memimpin," ujar Nelson Simanjuntak, tokoh masyarakat Muara Pinang saat memberikan ulos kepada Djarot dan Sihar.
Djarot Saiful Hidayat yang mendengar keluhan masyarakat mengutarakan program mereka adalah untuk membantu masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur jalan, drainase dan fasiltas publik lainnya.
"Untuk daerah ini mengeluhkan banjir, kita cari solusinya. Kita perbaiki drainase yang menjadi penyebab banjir," ujar Djarot Saiful Hidayat.
Ssmentara, Sihar Sitorus menambahkan bahwa soal banjir juga perlu dilakukan penyelesaian dari akar muasal terjadinya. Seperti penenanaman pohon di hulu sungai.
"Untuk solusi jangka panjangnya perlu kita perbaiki hulunya dengan penanaman pohon," ujarnya. (ril)
