Di Labusel, Sihar Paparkan Program Hingga Ngayunkan Anak Pedagang

Sebarkan:

Ribuan warga di Jalan Lintas Riau, Cikampak, Kecamatan Torgamba, Labuhan Batu Selatan (Labusel) berkumpul secara spontan saat mengetahui Sihar Sitorus singgah di daerah mereka.

Kedatangan Calon Wakil Gubernur (Cagub) nomor urut dua pada Jumat (9/3/2018) tersebut menarik perhatian warga hingga mereka menyempatkan diri untuk berincang dan saling menyapa.

Pasalnya, menurut warga, Sihar yang maju mendampingi Djarot Saiful Hidayat adalah pasangan yang tepat untuk membangun Sumut. Program mereka untuk masyarakat kecil sudah pasti dan terukur.

"Kita sering lihat di TV, di koran dan baliho. Tapi lihat langsung baru ini. Itu pun tadi karena kata orang-orang Pak Sihar singgah di sini, makanya saya hentikan sepeda motor saya," ujar Nuhayati Sukma (45). 

Perempuan berkerudung merah tersebut mengatakan bahwa mereka pada awalnya tidak begitu antusias terhadap Pilkada. Namun karena masuknya calon yang mereka anggap bagus, maka mereka mulai mengikuti kabar-kabar dari Pilkada.

Bukan hanya Nurhayati, sejumlah kaum ibu lainnya juga berebutan berjabat tangan dengan Sihar. Termasuk para pedagang yang menjajakan dagangannya dan menawarkannya kepada Sihar. Termasuk salah seorang tukang jamu bernama Sri Asti yang ingin berbincang langsung dengan Sihar.

Sri Asti ingin mempertanyakan dan mendengarkan penjelasan langsung dari Sihar tentang program Sumut Sehat dan Sumut Pintar.

"Gimana programnya Pak, karena kita penasaran dengan program itu," tanya Sri. 

Sembari memberikan kue pancung yang dibeli Sihar dari pedagang pasar, Sri mendengarkan penjelasan Sihar.

Sihar mengatakan bahwa program itu untuk rakyat dan membangun rakyat. Program itu menurut Sihar akan ampuh menjawab sejumlah persoalan warga selama ini. Khususnya dalam menata kesehatan, dan pendidikan keluarga.

"Bagus itu, karena kita ingin mengaplikasikan program Kartu Indonesia Pintar dan program nasional lainnya di daerah. Hal itu sudah dicoba di Jakarta oleh Pak Djarot," paparnya.

Setelah menjelaskan pada perempuan tersebut, Sihar pun berjalan menuju persimpangan. Di sudut persimpangan Sihar melihat seorang ibu yang berjualan sambil mengayun anaknya. Ibu itu bernama Asle.

Asle (45) sehari-hari berjualan perlengkapan dapur, rempah-rempah dan kebutuhan pokok. Asle terkejut saat melihat di dekatnya Sihar telah berdiri. Sihar pun menggantikan Asle mengayun anaknya yang tidur di ayunan tergantung di tiang tempatnya berjualan.

"Terimakasih Pak, saya tidak menyangka bapak akan hadir di sini," katanya.

Asle pun berbagi cerita kepada Sihar bahwa mereka setiap hari berdagang di pasar tersebut. Mereka mengharapkan Sihar membenahi pasar, karena itu merupakan sumber ekonomi mereka.

Setelah selesai berbagi cerita dengan Sihar, Asle pun mengatakan bahwa dia terharu , karena Sihar mengayunkan anaknya yang sedang tidur. Dia mengatakan bahwa Sihar telah menunjukkan kesederhanaan sebagai seorang pelayan.

"Sederhana banget, mengayunkan anak saya dan ini menunjukkan kepedulian," paparnya.

Sementara itu, Sihar mengatakan bahwa perjalanan di pasar tradisional selalu membawa warna yang berbeda. Serta jika ingin mengenali karakter masyarakat maka harus bermain-main di pasar tradisional.

"Karena di situlah ada interaksi yang sangat baik dalam lingkungan sosial. Selain itu, di pasar tradisional seseorang dapat melihat pola hidup dan gaya hidup. Dari situ akan ditemukan banyak ide untuk pembenahan kehidupan masyarakat," kata Sihar.

Karena itu, dalam kunjungannya ke beberapa kota, dia selalu singgah di pasar tradisional. Serta menjanjikan penataan pasar tradisional. Karena pengembangan pasar tradisional adalah salah program yang akan dijalankan pasangan Djarot-Sihar atau yang akrab disapa Djoss. 

Menurut Sihar, keluhan pasar bukan hanya dari pedagang tetapi juga dari konsumen.

"Salah satunya tadi penataan untuk kenyamanan dan kebaikan warga, baik pedagang maupun pembeli," katanya.(ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini