Ibu RT di Paluta Beralih Ke Kayu Bakar Seperti Masa Jaman Penjajahan

Sebarkan:

Efek Langkanya tabung gas 3 kg di beberapa wilayah di Kabupaten Padang lawas utara (Paluta) mebuat beberapa kalangan ibu rumah tangga (RT) terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Misalnya Salah satu ibu RT di Gunungtua NL boru Hasibuan, Senin (5/2/2018) mengaku sudah beberapa hari ini menggunakan kayu bakar saat memasak di rumahnya akibat kekosongan gas 3 kg di warung-warung yang biasa ia beli dan bahkan, katanya, ia sudah menelusuri beberapa agen resmi penyalur tabung gas elpiji 3 Kg di wilayah pasar gunung tua Kecamatan Padang bolak, akan tetapi hasilnya tetap Nihil.

"Kembali kejaman dulu rasanya,jaman sebelum indonesia merdeka, menggunakan kayu bakar untuk memasak, karena susah dapatin gas 3 kg," ungkapnya dengan nada kesal.

Hal yang sama juga di ungkapkan S.boru harahap yang juga Ibu RT warga Gunung tua. Dia megatakan, dirinya sudah beberapa hari ini memasak untuk keluarga dengan menggunakan kayu bakar akibat tidak adanya yang tabung gas 3 kg di pasaran.

"Saya juga beberapa hari ini memasak menggunakan kayu bakar,gas yang warna pink itu sebenarnya ada dijual di pasaran, tapi mahal gak kejangkau harganya,di samping itu saya juga gak punya tabung kosong warna pink kalau misalnya pun mau beli (maksudnya tabung gas melon)," ungkapnya.

Menanggapi fenomena yang sangat memperihatinkan ini, Wakil ketua UKM API Paluta Ginda Nugraha Parlaungan Harahap angkat bicara. Dia meminta pemerintah dan aparat terkait untuk memperhatikan permasalahan kelangkaan tabung LPG 3 kg di wilayah Paluta khususnya di Kecamatan Padang bolak.

"Kalau memang pasokan tabung Gas 3 Kg ini dikurangi saya memintak pemerintah mencarai solusinya,dan Kalo memang ini ada indikasi permainan oleh oknum.. tolong agar aparat berwenang mengusutnya,karena ini menyangkut perut sejengkal," ungkapnya.

Lebih lanjut katanya, fenomena seperti ini bukan kali pertama terjadi di Paluta khususnya di wilayah kecamatan Padang bolak. (GNP) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini