Pernikahan Bobby-Kahiyang dan Tambal Sulam ala Pemko Medan

Sebarkan:


Horja Godang Bobby-Kahiyang Putri Jokowi, yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara ( 24-26 Nopember 2017) mendapat sambutan hangat dari seluruh lapisan masyarakat.

Hendra Leonardo Manurung selaku Ketua Cabang GMKI Medan turut mengucapkan rasa suka cita atas pernikahan putri Jokowi tersebut. Dia mengatakan Kebahagiaan jokowi selaku kepala negara merupakan kebahagiaan seluruh masyarakat.

“Bagi masyarakat Medan, terkhusus Orang Batak, pa muli boru (menikahkan putri-red) merupakan hasangapon na bolon (kehormatan-red), dan acara adat itu sangat sakral, sehingga kita juga turut bersuka cita. Presiden Jokowi selaku kepala negara, dengan kesibukan yang luar biasa namun masih bisa mengikuti acara adat dari awal hingga akhir, menunjukkan Indonesia sebagai negeri yang berbudi luhur dan beradat,” ucapnya di sela-sela sidang pleno GMKI Medan, di Ajibata, Kabupaten Tobasa, Minggu (26/11/2017)

Hendra Manurung mengucapkan selamat berbahagia bagi kedua mempelai dan menyampaikan bahwa meskipun ini adalah hari berbahagia bagi Presiden Jokowi, GMKI Medan akan tetap konsisten untuk menyuarakan aspirasinya kepada Jokowi selaku Kepala Pemerintahan.

“Dalam momentum pernikahan Putri Jokowi yang terlaksana di Kote Medan, kami mendesak agar Presiden Jokowi bisa merevolusi mental pejabat yang ada di Kota Medan ini, kami melihat dalam menyambut acara adat dan resepsi pernikahan tersebut, pejabat kota Medan masih bermental tambal sulam.” ujarnya.

Hendra menambahkan pembangunan di kota Medan yang tergolong lambat dan massifnya Pemko Medan dalam memoles Kota Medan supaya layak menjadi tempat perhelatan acara Kahiyang Ayu.

“Tiga hari sebelum pelaksanaan acara adat, cukup sering kita melihat pekerja memperbaiki jalan hanya dengan menambal aspalnya, mengecat trotoar jalan, dan membersihkan jalanan dari spanduk. Ini cerminan mental pejabat Kota Medan hanya sebatas tambal sulam, Medan Kota Sejuta Lubang ditambal hanya dalam satu malam, dan sebulan berikutnya sudah rusak lagi. Tidak ada perencanaan matang” tambahnya.

GMKI Medan berharap Kota Medan mampu menjadi tuan rumah yang layak bagi perhelatan agenda-agenda nasional. Untuk itu pejabat Pemerintahan Kota Medan harus serius dalam penataan Kota Medan dan tidak bermental tambal sulam.

Sementara itu,  hasil amatan redaksi sejumlah jalanan protokol mau pun alternatif yang selama ini diprotes masyarakat Kota Medan akibat kondisinya yang sangat parah,  telah disulap Pemko Medan dalam tempo yang cukup singkat. "Kami pun heran bang.  Tiba-tiba udah mulus Jalan Aluminium Raya ini.  Mungkin karena ini akses menuju Jalan TOL Tanjung Mulia itu,  jadi takut pejabatnya nanti  ketahuan Pak Jokowi makanya mendadak dipoles," ujar sejumlah anggota spsi setempat.

Padahal,  kata mereka,  selama ini sepanjang jalan itu menjadi langganan macet akibat  rusaknya jalan. "Jam-jam tertentu bisa macet sampai 2 KM di simpang pintu TOL ini.  Jadi kenapa lah tidak dikerjakan selama ini?  Kenapa mesti pas kedatanangan presiden baru dikerjakan?  Mental pejabatnya gak beres, " kesal mereka yang tak ingin nama-namanya dipublikasikan. (rel)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini