Banjir di Mana-mana, Pemkab Asahan Harus Buat Jembatan Penghubung

Sebarkan:

Pihak Petugas Mengangkut para anak sekolah mengunakan mobil Dantolmas


Banjir yang melanda Kabupaten Asahan, dalam beberapa hari terakhir, tak hanya merendam ribuan rumah. Namun juga memutus akses jalan Kamis (9/11/2017) sekira pukul 09.00 wib.

Situasi itu terjadi kawasan Dusun II dan Dusun III, Desa Taman Sari, Kecamatan Pulo Bandring, Asahan. Jembatan Sei Pule yang biasa digunakan warga sebagai akses penghubung antara Kabupaten Asahan dengan Simalungun, hanya terbawa arus sungai Sei Silo Tua yang meluap. Peristiwa itupun sempat direkam warga.

Padahal jembatan kayu yang masih digunakan masyarakat itu merupakan akses penghubung Desa Tinjoan Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, dgn Dusun II dan III, Desa Taman Sari, Asahan. Bahkan jembatan itu juga kerap digunakan para pelajar untuk menyeberang menuju ke sekolah.

Menurut data, jembatan yang terbuat dari batang pohon kelapa itu dibangun pada tahun 2002 saat digelar kegiatan Larsitarda Polri.

Untuk mengetahui pasti kondisi jembatan ini, kapolres asahan AKBP Syahrin Kobul Ritonga bersama pejabat polres setempat, langsung melakukan pengecekan ke lokasi jembatan seraya mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi.

“Sudah termakan usia (jembatan). Tapi ini adalah Akses yg lebih dekat yg selama ini di gunakan masyarakat lalu lalang anak-anak sekolah, ke ladang, menyeberangkan ternak lembu dan kambing” ucap Kobul.

Karena itu, lanjut Kobul, pihaknya akan mendesak Pemkab Asahan segera membangun jembatan ini.

“Karana kabarnya jembatan ini memang aja dibangun pada tahun ini dengan menggunakan APBD 2017. Karena itu kita meminta supaya itu terealisasi secepatnya” tegasnya.

Sedangkan untuk memudahkan masyarakat sementara waktu, ia sudah memerintahkan Kasat Sabhara untuk meminta Pemkab Asahab menyediakan bus angkutan bagi anak sekolah yang biasa melintas di atas jembatan itu.(rial)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini