Survei Calon Gubsu di Medsos, Syamsul Arifin Saingan Terkuat Tengku Erry Nuradi

Sebarkan:




Ada yang unik dari poling Rumah Konstituen yang mengambil tema "Memetakan Masa Depan Pembangunan di Sumatera Utara: Survei Harapan Netizen Melalui Pilgub 2018."

Hasil sementara poling tersebut menunjukkan calon Gubernur Sumut (Gubsu) Syamsul Arifin berada pada urutan kedua dengan angka 12,3 persen. Meski demikian, calon Petahana, Tengku Erry Nuradi masih diunggulkan Netizen (pengguna media sosial).

Dikatakan unik, mengingat mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin masih memiiki kans yang cukup baik meskipun dia pernah tersangkut kasus hukum. Untuk sementara, bisa dianggap Syamsul Arifin yang menjadi pesaing kuat Petahana yang masih unggul dengan angka 23,5 persen.

“Sampai sejauh ini, Tengku Erry Nuradi berada pada posisi teratas,” ujar Nurul Yakin Sitorus, Manajer Program Literasi Politik Rumah Konstituen, saat menggelar konferensi pers di Medan, Rabu (13/9/2017). 

Nurul menambahkan, poling yang menjadikan Netizen sebagai sasaran responden itu telah dimulai sejak pekan lalu.

Dia mengingatkan publik agar tidak menjadikan hasil sementara itu sebagai acuan mengambil kesimpulan, sebab menurutnya itu masih terlalu dini. 

“Secara teknis, sistem di media sosial kami menunjukkan kuesioner poling masih menjangkau 2000-an orang, sementara tanggapan baru diperoleh kurang dari 300 responden,” tambahnya.

“Tentu sifatnya fluktuatif, dan kami akan terus mengupdate perkembangannya di linimasa kami” sambung Nurul sambil menunjukkan alamat fanpagenya di www.facebook.com/rumahkonstituen

“Update hari ini Pak Tengku, beberapa hari lagi mungkin akan berbeda,” tambahnya lagi. 

Dalam kesempatan yang sama, Eko Marhaendy, Direktur Eksekutif Rumah Konstituen, turut menjelaskan tujuan poling ini dilakukan, termasuk alasan dijadikannya Netizen sebagai sasaran responden.

“Tujuan kami sebenarnya ingin memetakan masalah dan merumuskan solusi terbaik yang bisa direkomendasikan kepada siapapun yang memimpin Sumatera Utara pada masa mendatang," jelasnya.

“Masyarakat seringkali menaruh harapan kepada pemimpin, tapi kerap terjebak dalam pilihan yang salah. Itu sebabnya poling ini kami lakukan, untuk mengukur sejauh mana harapan itu sesuai dengan pilihannya,” tambahnya.

Eko juga menjelaskan bahwa poling yang dilakukan Rumah Konstituen merupakan program literasi politik, tujuannya untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat luas, paling tidak dengan cara mengenali vigur yang mereka pilih sebagai pemimpin.

“Kami memilih Netizen sebagai sasaran responden mengingat kelompok itu yang lebih mudah dijangkau untuk tahap awal. Lagipula bukan jumlah yang kecil, karena menurut laporan APJI, terdapat 3,5 juta pengguna internet di Sumatera Utara, 25 persen dari 13,76 juta total populasi di provinsi ini,” terang Eko.

Dikatakan Eko, poling yang dilakukan Rumah Konstituen ingin menjangkau 16 ribu Netizen dengan target 4 ribu tanggapan dari responden. 

Selain memanfaatkan relawan untuk mendorong pengisian kuesioner, target itu juga akan dicapai dengan memanfaatkan iklan facebook.

“Kami berharap para Netizen berusia 18 tahun ke atas dan penduduk Sumatera Utara yang belum mengikuti poling ini agar turut berpartisipasi demi mendapatkan solusi bagi masa depan Sumatera Utara yang lebih baik,” imbaunya.(sandy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini