Pembangunan Bandara Silangit tak Diseriusi

Sebarkan:

Bandara Silangit


"Kebijakan Presiden Jokowi untuk menjadikan Kawasan Danau Toba sebagai pilot project 10 Objek Wisata Prioritas perlu kita apresiasi dan dukung. Presiden meminta dilakukannya pembangunan infrastruktur, salah satunya Bandara Silangit yang menjadi pintu gerbang masuknya wisatawan lokal dan mancanegara. Namun, sampai saat ini pembangunan Bandara Silangit masih lambat dan belum terlihat sebagai pintu gerbang objek wisata internasional," ujar Swangro Lumbanbatu, Koordinator Wilayah I yang mendampingi Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Sahat Martin Philip Sinurat saat berada di Siborongborong, Tapanuli Utara (11/8/2017).



Swangro Lumbanbatu menyatakan target Presiden dimana akan ada satu juta wisatawan ke Danau Toba akan sulit tercapai jika pembenahan infrastruktur masih dikerjakan setengah hati. Belum lagi persiapan sumber daya manusia di Kawasan Danau Toba masih belum maksimal dimana masyarakat seharusnya dilatih untuk dapat mengelola pariwisata dengan baik serta mengutamakan nilai-nilai kebudayaan, keramahan, dan pelayanan.


Seharusnya Tengku Erry Nuradi selaku gubernur sumatera utara juga berperan penting dalam pambangunan bandara silangit, jangan menutup mata dengan hal ini. "Gubernur tidak harus perlu sibuk sekali dengan kampanye slogan, fokuslah dalam pembangunan sumatera utara. Gubernur jiga berhak bertanya kepada pemerintah tapanuli utara, kenapa pembangunan itu tidak jalan sesuai dengan kita harapkan. Jangan hanya mempercayakan penuh dengan Angkasapura dan pemerintah tapanuli utara," katanya.

Kalau memang pemerintah tapanuli utara dan angkasa pura tidak sanggup dengan pembangunan ini, langsung saja disampaikan. Jangan sampai kita ketinggalan dengan daerah yang lain, hanya karena pemimpin kita tidak mampu merangkul rakyat.


Sahat MP Sinurat juga menyampaikan, Bandara Silangit diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2005 lalu dan pada pemerintahan saat ini, Presiden Jokowi juga sudah pernah mendarat disana. Walaupun sudah dua Presiden yang pernah datang, sangat disayangkan selama bertahun-tahun pembangunan bandara masih sangat lambat. Keseriusan dan kesiapan pemerintah pusat, BUMN terkait, dan pemerintah daerah perlu dipertanyakan.
Swangro Lumbanbatu dan
Sahat Martin Philip Sinurat 
"Beberapa minggu lalu saya baru berkunjung ke Tual, Langgur, Maluku Tenggara. Bandara Karel Satsuit Tubun yang berada disana sudah memiliki bangunan dan lahan parkir yang rapi dan berstandar internasional, padahal Presiden belum pernah datang kesana, sangat berbeda dengan Bandara Silangit. Padahal beberapa bulan lagi kita mendengar Bandara Silangit akan menerima penerbangan langsung dari Singapura," ujar Sahat.


Angkasapura juga harus siap dengan hal pembagunan ini,  kita jangan selalu menunggu bola. Atau jangan angkasa pura juga membiarkan pembangunan bandara silangit begitu saja.

"Kalau persoalan nama bandara kami tidak anti dengam hal itu, jangan hanya persolan nama pembangunan bandara silangit jadi terhambat. Karena pemerintah sumatera utara sudah mampu mengatasi itu semua. Apalagi pengunjung wisataan nantinya akan bertambah menyambut natal dan tahun baru, kita tidak mau wisata ke kawasan danau toba semakin berkurang," ujar Sahat Martin Philip Sinurat.(rel)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini