[caption id="attachment_80831" align="aligncenter" width="350"]
Rumah Jon Hen, terduga teroris[/caption]
Keseharian Jon Hen yang jarang bergaul dengan warga di lingkungan tempat tinggalnya, ternyata punya kepribadian pendiam dan suka mengaji ke luar tempat tinggalnya.
Itu diakui warga sekitar, sejak 2008 Jon Hen menetap di lingkungan itu selalu sibuk dengan aktifitas mengaji. "Kalau kerjaannya kami tidak tahu, yang jelas dia sehari - hari mengaji aja kerjanya," kata warga sekitar.
Ketaatan Jon Hen mengaji sempat terjadi perselisihan paham dengan warga sekitar, sekitar beberapa minggu lalu, Jon Hen sempat membawa anggota pengajiannya untuk Salat Jumat di Musola lingkungan tersebut.
"Kami warga sini sempat ribut dengan orang luar yang mau Salat Jumat di Musola itu, karena itu belum layak untuk dijadikan untuk Salat Jumat, apalagi yang salat orang dari luar. Makanya sempat terjadi selisih paham, tapi dapat diselesaikan di Polsek Medan Labuhan," kata pria yang tak ingin namanya dikorankan.
Jadi, kata pria berusia 45 tahun ini, pemaksaan Jon Hen untuk melaksanakan Salat Jumat di musola dengan membawa orang luar, diduga kuat Jon Hen melakukan penyimpangan dalam aliran teroris.
"Kalau lihat kasus yang sebelumnya itu, bisa jadi dia (Jon Hen) ikut aliran teroris, apalagi pengajiannya ikut aliran organisasi islam diluar pengajaran yang selama ini kita ketahui," beber warga.
Kepling setempat, Naimah ditanya soal itu, mengatakan, selama ini Jon Hen kegiatannya hanya mengikuti pengajian, dia memilik istri dan 4 orang anak.
Aktifitasnya mengaji menjadi rutinitas, sedangkan istrinya hanya berjualan kecil - kecilan di depan rumah. "Ya, selama ini si Jon Hen kerjanya mengaji tapi bukan di lingkungan ini, dia mengaji di luar sini," kata Naimah. (mu-1)
Rumah Jon Hen, terduga teroris[/caption]Keseharian Jon Hen yang jarang bergaul dengan warga di lingkungan tempat tinggalnya, ternyata punya kepribadian pendiam dan suka mengaji ke luar tempat tinggalnya.
Itu diakui warga sekitar, sejak 2008 Jon Hen menetap di lingkungan itu selalu sibuk dengan aktifitas mengaji. "Kalau kerjaannya kami tidak tahu, yang jelas dia sehari - hari mengaji aja kerjanya," kata warga sekitar.
Ketaatan Jon Hen mengaji sempat terjadi perselisihan paham dengan warga sekitar, sekitar beberapa minggu lalu, Jon Hen sempat membawa anggota pengajiannya untuk Salat Jumat di Musola lingkungan tersebut.
"Kami warga sini sempat ribut dengan orang luar yang mau Salat Jumat di Musola itu, karena itu belum layak untuk dijadikan untuk Salat Jumat, apalagi yang salat orang dari luar. Makanya sempat terjadi selisih paham, tapi dapat diselesaikan di Polsek Medan Labuhan," kata pria yang tak ingin namanya dikorankan.
Jadi, kata pria berusia 45 tahun ini, pemaksaan Jon Hen untuk melaksanakan Salat Jumat di musola dengan membawa orang luar, diduga kuat Jon Hen melakukan penyimpangan dalam aliran teroris.
"Kalau lihat kasus yang sebelumnya itu, bisa jadi dia (Jon Hen) ikut aliran teroris, apalagi pengajiannya ikut aliran organisasi islam diluar pengajaran yang selama ini kita ketahui," beber warga.
Kepling setempat, Naimah ditanya soal itu, mengatakan, selama ini Jon Hen kegiatannya hanya mengikuti pengajian, dia memilik istri dan 4 orang anak.
Aktifitasnya mengaji menjadi rutinitas, sedangkan istrinya hanya berjualan kecil - kecilan di depan rumah. "Ya, selama ini si Jon Hen kerjanya mengaji tapi bukan di lingkungan ini, dia mengaji di luar sini," kata Naimah. (mu-1)
